SURABAYA – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya integrasi data sebagai kunci sukses pembangunan daerah. Utamanya dalam merumuskan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hingga pengendalian pembangunan.
“Data saat ini menjadi kunci dalam pengambilan kebijakan yang lebih cepat dan presisi. Untuk itu, tanpa data terintegrasi, kebijakan dan keputusan yang tepat sasaran dan tepat guna sulit diwujudkan,” ungkapnya di acara Satu Data (SATA) Jatim Award 2023 di Surabaya.
Khofifah menjelaskan, SATA Jatim menjadi hal penting untuk dilaksanakan. Sebab sejalan dengan Perpres No. 36 tahun 2019. SATA bertujuan mengumpulkan dan mengintegrasikan data-data yang dimiliki oleh OPD dan Kabupaten/Kota.
“Satu data akan menjadi bagian dari penguatan percepatan , efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas dari berbagai proses pengambilan kebijakan pembangunan di Jatim,” tegasnya.
Guna mewujudkan SATA yang valid, Gubernur Khofifah juga memperkuat regulasi dengan menerbitkan Pergub No. 81 Th. 2020. Pergub ini bertujuan untuk mengumpulkan data di seluruh Jatim baik di OPD maupun kabupaten/kota dalam satu pintu.
Selain itu, pihaknya juga mengoptimalkan open data dan mengintegrasikan dengan Satu Data Indonesia. Melalui hal ini data yang dikumpulkan bisa diintegrasikan sehingga akurasi dan keterbaruan data terjaga serta bisa dibagipakaikan pada setiap pemangku kebijakan.
Kemudian penguatan SDM operator dan verifikator sangat penting untuk melakukan validasi data. Sebab dalam proses pengintegrasian data yang paling penting adalah proses keterpaduan data.
“Dari proses update data ada hal yang memang kita harus terus melakukan proses peningkatan kualitas adalah SDMnya,” katanya.
Sementara itu, Kadinas Komunikasi dan Informatika Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin menyampaikan, sejak tahun 2019 Pemprov Jatim telah membangun Portal Satu Data Jatim sebagai tindak lanjut Perpres No. 36 Th. 2019.
“Hingga tanggal 24 Juli 2023 kab / kota yang telah terintegrasi satu data Jatim sebanyak 35 kabupaten / kota. Kemudian 29 kabupaten / kota juga sudah terintegrasi dengan Satu Data Indonesia,” katanya.
Hingga saat ini, Portal Satu Data Jatim telah memiliki 1.286 data set yang dihimpun dari OPD-OPD di Jatim. Sebanyak 39.431 netizen juga tercatat mengunjungi portal tersebut dan 7.821 data set telah diunduh.
Sherlita menjelaskan portal satu data tersebut saat ini telah dikembangkan menjadi portal open government. Di dalamnya terdapat 44 aplikasi program interface yang telah terintegrasi dari 22 Perangkat Daerah. (has)