Penanaman Modal di Kabupaten Malang Melejit
Bisnis Properti Sedang Subur
MALANG POSCO MEDIA- Investasi di Kabupaten Malang tahun 2023 lebih menggeliat jika dibanding Kota Malang dan Kota Batu. Namun investasi masih didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). (baca grafis)
Pada triwulan I Kabupaten Malang mencatatkan investasi Rp 1,030 triliun, sedangkan triwulan II mencapai Rp 671,13 miliar. Investasi didominasi sektor properti, disusul industri.
Seperti diberitakan sebelumnya, investasi di Kota Malang pada triwulan I Rp 200 miliar, triwulan II Rp 515 miliar. Sedangkan penanaman modal di Kota Batu pada triwulan I Rp 339,4 miliar, triwulan II Rp 404,5 miliar.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Malang mencatat penanaman modal asing (PMA) pada triwulan I Rp 408, 47 miliar. Khusus PMDN Rp 622,05 miliar. Di triwulan II dirincikan ada Rp 271,97 miliar PMA dan Rp 399,16 miliar untuk PMDN.
“Realisasi investasi tahun 2022 mencapai Rp 2,5 triliun (share 5,6 %), dan kami berharap bisa lebih baik tahun ini,” ujar Kepala DPMPTSP Kabupaten Malang Subur Hutagalung, kemarin.
Pengajuan perumahan, kata Subur, dilihat dari pengurusan izin merupakan yang paling banyak, disusul sektor industri. Termasuk sambungnya, industri pariwisata di Kabupaten Malang.
“Salah satunya kalau yang baru ada Malang Skyland, di Karangploso ada pngembangan Sanaya Resort, selain itu juga perumahan-perumahan yang bergeliat membangun di Kabupaten Malang,” terang dia.
Menurutnya investasi perumahan masih didominasi wilayah utara Seperti Karangploso Singosari, Dau dan wagir. Nantinya terangkum dalam Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Namun belum seluruh investasi industri di Kabupaten Malang terlapor di dinas melalui LKPM.
“Diharapkan aktif melakukan pelaporan LKPM. Itu untuk komunikasi pemerintah dengan pelaku usaha, karena belum semua melaporkan jadi kendala. Sebenarnya investasi punya ragam prospek menjanjikan. Pihak pemerintah berupaya menjaring aspirasi pelaku usaha, termasuk yang berkembang,” urainya.
Persaingan pengembang dipengaruhi banyak faktor. Di antaranya kepastian izin. Di dalamnya ada tata ruang, perizinan dasar, termasuk persetujuan lingkungan bagi pelaku usaha.
“Untuk pelayanan dasar sudah optimal ke pelaku usaha. Dampak persaingan memengaruhi kapasitas perizinannya, kalau bisnisnya, kami tidak sampai kesana,” imbuh Subur
Khusus sektor properti Kota Malang pada triwulan I Tahun 2023 menunjukkan penjualan dengan capaian pesat. Di Bulan Januari hingga Mei, satu bulannya lima sampai 10 unit rumah bisa terjual.
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Malang, Suwoko menjelaskan bisnis properti di Kota Malang memang sedang subur-suburnya.
“Sebenarnya subur dan tumbuh baiknya itu sejak tahun 2022 kemarin. Karena pandemi mulai melandai, mulai pulih ekonomi warga. Jadi di tahun 2022 lalu memang sudah bagus. Tahun ini di awal-awal juga sama,” ungkap Suwoko kepada Malang Posco Media, kemarin.
Ia menjelaskan kondisi yang tercatat, di Januari-Februari, pengembang di Kota Malang bisa membuka lokasi pengembangan baru di dua sampai tiga lokasi. Di satu lokasinya saja, unit rumah yang dibangun rata-rata 80 sampai 120 unit.
Penjualannya pun juga rata-rata 10 unit per bulannya. Hal ini cukup menunjukan bisnis properti sangat menjanjikan tahun ini. Hanya saja ada kekhawatiran kecil yang akan dialami para pengembang saat ini, karena masuknya tahun politik dan saat musim anak masuk sekolah.
“Nah ini ada sedikit penurunan. Musim anak masuk sekolah ini, laporan penjualan unit rumah agak turun. Ya kemungkinan karena konsentrasi pengeluaran warga dipusatkan di pendidikan itu jadi memang wajar tiap tahun seperti itu,” tegas Suwoko.
Selain itu, tahun politik yang mulai bergema juga dikhawatirkan menjadi kendala penurunan penjualan unit properti. Dengan alasan yang sama, warga akan cenderung mengeluarkan dana untuk keperluan lain seperti untuk politik.
Ini dikatakan wajar, dan bagi REI Malang dan anggotanya sudah antisipasi. Suwoko menambahkan jika bisnis properti secara umum tahun ini berkembang dengan baik dan pesat. (tyo/ica/van)