MALANG POSCO MEDIA, MALANG – BINUS Business School International Undergraduate Program (IUP) dan Undergraduate Program (UP) mengadakan kegiatan Multisite International Summer Camp (MISC) yang mengusung tema ‘Journey to Sustainability’. Kegiatan ini perdana. Namun berhasil menarik 30 mahasiswa dari berbagai kampus terkemuka di dunia.
Partisipan berasal dari beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Filipina,
Vietnam, Australia, Jerman, Korea Selatan, Cina, dan juga Amerika Serikat. Acara ini diadakan selama sepuluh hari hingga akhir bulan lalu. Dikemas dalam bentuk visitasi ke beberapa kampus BINUS di Senayan – Jakarta, Bekasi, Alam
Sutra, Bandung, Semarang dan Malang.
Head of Entrepreneurship Business Creation Department, Etsa Astridya Setiyati, SE., PGDipBus, M.Com mengatakan MISC 2023 diselenggarakan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa internasional dan mahasiswa BINUS untuk mengenal budaya Indonesia, mendapatkan pengetahuan seputar bisnis, teknologi, dan manajemen yang berkelanjutan. “Serta berkolaborasi dengan mahasiswa dari berbagai negara,” katanya.
Mahasiswa berkesempatan untuk mengunjungi Apple Academy, beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia seperti ParagonCorp (Wardah, Make Over, Emina), PT Mass Rapid Transportation
(MRT) Indonesia, dan Eiger Indonesia, serta museum dan tempat budaya di kota yang akan dikunjungi.
MISC 2023 mengedepankan konsep holistic learning. Para partisipan tidak hanya mendapatkan pengetahuan di ruang kelas, tapi juga dapat merasakan pengalaman ekowisata. “Seperti membuat batik, membuat alas kaki dari eceng gondok, memasak makanan Indonesia, serta mengunjungi berbagai tempat yang akan memperkaya pengalaman dan cita rasa tentang budaya Indonesia,” terang Etsa.
Seluruh rangkaian acara merupakan kerjasama antar BINUS Business School, khususnya program International Business dan Business Management & Marketing (Senayan), Creativepreneurship (Bandung), Digital Business (Semarang), Entrepreneurship & Business Creation (Malang).
Mahasiswa internasional maupun mahasiswa BINUS berinteraksi langsung dengan warga dan merasakan pengalaman mengunjungi rumah budaya untuk belajar tentang seni gamelan dan seni tari tradisional, mengikuti edukasi pemanfaatan eceng gondok untuk produk
alas kaki, mengunjungi agrowisata selada air, river tubing, dan mengeksplor daerah ekowisata Bromo Tengger Semeru.
“Agar pengalaman berinteraksi dengan warga lokal dapat optimal, peserta international summer camp tinggal di homestay warga Kampung Koena dan turut menyaksikan pagelaran seni tradisional yang disiapkan oleh warga Gubugklakah,” ujar Etsa.
Setelah itu, lanjut dia, berdasarkan pengalaman selama dua hari dua malam berinteraksi dan menjelajahi wisata di Poncokusumo, mahasiswa diajak untuk mengikuti Cultural Heritage and Sustainability Workshop di kampus BINUS
@Malang. Melalui rangkaian kegiatan tersebut, peserta international summer camp diharapkan dapat mengenal budaya adiluhung yang ada di Indonesia.
“Mereka belajar memahami berbagai metode untuk memelihara keberlanjutan (sustainability) ekosistem bisnis dan kewirausahaan. Selain itu, pengalaman positif yang dirasakan melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan kesan
positif yang mendalam terhadap negara Indonesia,” pungkasnya. (imm)