MALANG PISCO MEDIA, KOTA BATU- Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menggelar Njenang Bareng dalam rangka Metri Bumi Desa, Minggu (6/8) kemarin. Tradisi tersebut digelar di Lapangan Translok dan diikuti oleh 5 Dusun (Gondang, Kekep, Gerdu, Junggo dan Wonorejo) serta 18 RW yang ada di Desa Tulungrejo.
Kades Tulungrejo, Suliono mengatakan bahwa tradisi Njenang Bareng merupakan wujud gotong royong dan kebersamaan masyarakat. Menurutnya, jenang bukan sekedar makanan khas yang digemari rakyat Tanah Jawa, tetapi jenang juga memiliki filosofi dan simbol yang diyakini sebagai doa, persatuan, harapan dan semangat.
“Njenang Bareng itu jadi salah satu tradisi yang masih dilestarikan setiap tahunnya di Desa Tulungrejo. Ini juga jadi potensi yang akan dikembangkan oleh Pemdes. Mengingat Desa Tulungrejo memiliki beragam potensi yang sudah diketahui oleh wisatawan. Mulai dari tempat wisata Selecta, Coban Talun, Pura Giri Arjuno, Kebon Desa dan Petik Apel. Namun untuk tradisi seperti Njenang Bareng masih belum kita maksimalkan untuk paket wisata,” ujar Suliono kepada Malang Posco Media, kemarin.
Dengan tradisi yang telah ada dan berlangsung turun temurun itu, diharap mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bahkan lebih dari itu, Jenang bakal menjadi produk khas Desa Tulungrejo sebagai oleh-oleh wisatawan. “Ke depan Ngudek Jenang Bareng itu bukan hanya sebagai uri-uri budaya Jawa. Tapi juga mampu membawa budaya desa menjadi daya tarik wisata untuk mempromosikan pada dunia luar, sehingga bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Tulungrejo,” bebernya.
Dengan begitu, lanjut Suliono, visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu yaitu Desa Berdaya Kota Berjaya mampu diaplikasikan oleh Pemdes dan warga. Tentunya melalui desa wisata mandiri yang mampu memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat setempat. (eri/udi)