MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan kegiatan penguatan moderasi beragama dan bela negara bagi kepala sekolah dan guru SMP di kabupaten Malang. Dilaksanakan Senin (31/7) di Aula Utama Masjid Dafa Shofia SMP Darul Faqih Indonesia, kegiatan ini sukses digelar dengan meriah. Kegiatan yang bertujuan untuk memupuk sikap moderasi beragama dan cinta tanah air dihadiri sekitar 40 utusan resmi dari 10 sekolah di Malang yang terdiri dari Kepala Sekolah dan Guru Pendidikan Agama Islam. “SMP Darul Faqih Indonesia kembali dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan yang penuh manfaat ini, kami siap menjadi pelopor sekolah moderasi yang berwawasan nasionalis”, tegas M. Alifudin Ikhsan selaku kepala sekolah dalam sambutannya.
“Kegiatan penguatan moderasi beragama ini setidaknya memberikan efek yang positif apalagi yang disasar tidak hanya guru PAI tetapi juga kepala sekolah. Hal ini akan menjadi pijakan kebijakan sekolah dalam membangun iklim moderasi beragama”, lanjut Kepala SMP Darul Faqih Indonesia. Pelaksanaan kegiatan ini didukung penuh oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Malang. Tim Pengabdian yang diketuai oleh Prof. Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fil.I. dan juga bertindak sebagai narasumber kegiatan mengusung tema moderasi beragama dan bela negara sebagai bentuk manifestasi Islam rahmatan lil ‘alamin.
Kegiatan dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang disenandungkan oleh Ananda M. Ghulam Salim Asyrofi, santri kelas 9 SMP Darul Faqih Indonesia yang telah banyak meraih penghargaan bidang tilawah Al-Quran di tingkat Provinsi. Kegiatan dirangkai dalam dua sesi yakni penguatan moderasi beragama dan bela negara oleh Prof. Dr. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fil.I. dan pelatihan analisis kebijakan dan praktik moderasi beragama di sekolah oleh Dr. KH. Faris Khoirul Anam, Lc., M.H.I.
Pada materi pertama, Ust. Yusuf Hanafi sapaan akrab Prof. Yusuf menekankan pentingnya moderasi beragama di sekolah. “Sekolah menjadi pioneer dalam menguatankan spirit moderasi beragama dan bela negara kepada siswa sejak awal. Kepala sekolah dan guru menjadi ujung tombak keberhasilan program pemerintah ini”. Kata guru besar studi Islam Universitas Negeri Malang ini. Adapun dalam kesempatan berikutnya, Kyai Faris Khoirul Anam memberikan pelatihan analisis masalah dan pemecahan solusi atas kasus moderasi beragama yang sering muncul di lingkungan sekolah. Kyai Faris memberikan ilustrasi, contoh dan upaya penanganan yang seharusnya dilakukan oleh kepala sekolah dan guru PAI. “Siswa harus dibentengi dari sikap-sikap radikal dan Sekolah sudah seharusnya moderat”. Pungkas Dosen UM yang juga sekaligus instruktur moderasi beragama Kemenag RI.
Kedepan kegiatan ini akan menjadi bagian dari semangat UM untuk memperkokoh moderasi beragama dan bela negara di masyarakat. UM berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. “Kami para kepala sekolah tentunya senang, bersyukur dan berterimakasih atas inisiatif UM dalam memberikan ilmu serta pelatihan moderasi beragama dan bela negara ini. InsyaAllah kami siap mewujudkan Sekolah Moderasi di lembaga kami”. Kata Muriadi selaku Kepala SMPN 2 Wagir.
Kegiatan ini diikuti setidaknya oleh kepala sekolah dan guru PAI dari SMP Darul Faqih Indonesia, SMP Negeri 1 Wagir, SMP Negeri 2 Wagir, SMP Sunan Giri Wagir, SMP Plus Darussalam Lawang, SMP Assa’idiyyah Kepanjen, SMP Islam Diponegoro Wagir, SMP PGRI 01 Wagir dan SMP Tri Murti 02 Wagir. Kecamatan Wagir menjadi fokus pengabdian karena memiliki topografi dan karakteristik yang unik dan multikultural. (sir/hud/jon).