Malang Posco Media – Air memainkan peran krusial dalam menjaga fungsi tubuh dan kesehatan keseluruhan, tetapi minum terlalu banyak air dalam waktu singkat ketika tubuh dalam kondisi dehidrasi juga dapat membawa risiko serius bagi kesehatan, bahkan dapat berujung pada kematian.
Sebuah artikel di Hindustan Times yang diterbitkan pada hari Minggu (6/8) menjelaskan pandangan Dr. Anurag Aggarwal, seorang Konsultan Penyakit Dalam di Rumah Sakit Fortis Escorts Faridabad. Ia menyatakan bahwa keracunan air dan dehidrasi adalah kondisi yang timbul akibat ketidakseimbangan kadar cairan dalam tubuh, dan pemahaman mengenai efeknya menjadi sangat penting dalam menjaga kesehatan.
Keracunan air, juga dikenal sebagai overhidrasi, terjadi saat seseorang mengonsumsi air dalam jumlah yang berlebihan, yang mengakibatkan pengenceran elektrolit penting dalam aliran darah.
Ketidakseimbangan akibat minum terlalu banyak air mengganggu keseimbangan yang halus, menyebabkan dampak negatif yang bervariasi. Gejala ringan overhidrasi mencakup sakit kepala, rasa mual dan kebingungan, yang dapat menjadi lebih parah seperti muntah, kejang dan dalam kasus ekstrem, bahkan koma.
Aggarwal menjelaskan bahwa ketidakseimbangan elektrolit yang sangat kritis dapat berkembang dengan cepat dan mengancam nyawa. Saat kadar elektrolit turun drastis, ini bisa mengakibatkan kerusakan organ dan pembengkakan otak, yang akhirnya bisa menyebabkan koma dan pada akhirnya, kematian.
Sebaliknya, dehidrasi terjadi saat tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dapat digantikan, yang menyebabkan kekurangan air untuk mendukung fungsi normal tubuh.
Aggarwal mengatakan dehidrasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti keringat berlebih, diare, muntah, atau asupan cairan yang tidak memadai. Gejala awal dehidrasi meliputi rasa haus, mulut kering, pusing, dan kelelahan, yang dapat berkembang menjadi komplikasi parah, termasuk kegagalan organ, jika tidak ditangani.
Dehidrasi parah dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, gagal ginjal, dan komplikasi yang mengancam jiwa lainnya. Kondisi itu menimbulkan risiko yang signifikan, terutama untuk populasi yang rentan seperti bayi, orang tua, dan individu dengan penyakit kronis.
Aggarwal menyarankan untuk perhatikan sinyal tubuh dan pastikan pendekatan hidrasi yang seimbang. Hindari asupan air yang berlebihan, terutama selama aktivitas fisik yang intens, dan tetap terhidrasi tanpa berlebihan.
Jika tubuh menunjukkan gejala keracunan air atau dehidrasi yang parah, segera dapatkan bantuan medis karena intervensi yang tepat waktu dapat mencegah komplikasi yang mengancam jiwa.(ntr/mpm)