MALANG POSCO MEDIA-Kuncinya berani mencoba.
Lisma Firda Farhani membuktikannya. Perempuan asal Kabupaten Malang itu selalu mencoba apa yang diinginkannya.
Meskipun sempat minder dan malu dengan teman-temannya yang lain, semangatnya untuk terus bangkit memberi pengalaman berharga. Dari mengejar cita-cita di kampusnya Unisma sampai mencoba menjadi duta merupakan jalan yang ia tempuh. Itu butuh rasa keberanian dan percaya diri pada dirinya.
“Awalnya mulai dari SMA, ikut duta sekolah tapi ya belum lolos. Dulu itu saya pemalu, tak pede dengan diri sendiri. Tapi melihat teman-teman lainnya bisa, harusnya saya juga bisa seperti mereka. Berani mencoba menjadi motivasi saya untuk dapat menjadi seperti sekarang, ” ungkap Runner Up Duta Kampus Unisma tahun 2021 itu.
Setelah lulus dari MAN 1 Kabupaten Malang, keberaniannya semakin terasah. Ia terus aktif mengikuti organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Salah satu buah dari kerja kerasnya itu, ia berhasil menjadi Finalis Putra Putri FKIP Unisma sekaligus menjadi The Winner Duta Kampus Unisma. Lisma, sapaan akrab perempuan itu, mendapatkan kenyamanan tersendiri ketika bergabung dengan berbagai organisasi dan aktif di dalamnya. Menurutnya hidup lebih bermakna dengan mengenal banyak orang.
“Kalau dulu masih malu-malu, gak kenal banyak orang. Sekarang dengan ikut organisasi itu membuat relasi saya semakin bertambah. Banyak kenal dengan orang-orang lain, dan tentunya banyak ilmu yang saya dapatkan, ” imbuhnya.
Tidak hanya dari kalangan sesama mahasiswa, ia juga terbiasa duduk bersama dengan orang-orang penting lainnya dalam suatu forum. Selain aktif di kegiatan di dalam kampus, ia juga sering diundang sebagai pembicara di luar kampus. Biasanya materi public relationship yang ia bawakan.
“Sering dapat undangan untuk mengisi beberapa kegiatan-kegiatan di luar kampus. Dari sini saya belajar banyak, bagaimana mengenal karakter orang lain, bagaimana bisa berbaur dengan mereka. Dan yang pasti bisa menambah teman. Karena dengan saya tampil di depan banyak orang, mengasah public speaking sekaligus menambah ilmu juga” ungkapnya.
Ia tak segan membagikan ilmu kepada teman-temannya. Menurut dia dengan begitu, apa yang didapatkannya selama ini bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Bahkan tanpa diminta pun, ia akan mencoba sharing kepada teman-temannya terkait apa yang ia dapatkan.
“Jadi orang harus banyak manfaat. Dengan begitu hidup dapat dijalani dengan mudah. Berbagi itu hal yang baik, dan tidak akan mengurangi apapun. Bahkan menambah tali persaudaraan dan terus bertambah ilmunya,” terang perempuan kelahiran tahun 2002 itu.
Lisma juga masih tetap aktif menjadi seorang mahasiswa. Dia yang sekarang sedang duduk di bangku semester tujuh, program studi Bahasa Inggris itu bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Baginya, guru adalah sosok yang mulia. Mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi cita-cita yang luhur menurutnya.
Jadi Duta Anti Narkoba
Tak hanya bermanfaat di lingkungan kampus, tapi juga di luar kampus. Lisma terus bergerak menebar benih kebaikan dan kebermanfaatan di tempat lingkungannya. Berawal dari keresahan dan prihatin terhadap kejadian yang ada di sekitar, membuatnya terjun menjadi Duta Anti Narkoba di tahun 2021.
“Saya lahir di lingkungan pedesaan, jadi hal-hal seperti alkohol, obat-obatan terlarang itu masih banyak ditemui. Berangkat dari keprihatinan saya itu, akhirnya memberanikan diri untuk daftar menjadi bagian dari Duta Anti Narkoba,” ungkap mahasiswa semester tujuh Unisma ini.
Tujuannya itu dapat berjalan lancar setelah dinobatkan sebagai Duta Anti Narkoba Kabupaten Malang tahun 2021. Salah satu edukasi yang diberikannya yakni dengan menggandeng sekolah-sekolah untuk memberikan penyuluhan terkait bahaya narkoba dan turunannya. Ia memberikan pengetahuan kepada anak-anak sekolah terkait dengan bahayanya narkoba.
“Saya mencoba memberikan edukasi dari tingkatan yang paling rendah. Yakni anak-anak di TK maupun SD. Bekal itu harus didapatkan oleh mereka sedari dini, agar apa? Mereka bisa awareness sedari dini terkait bahaya narkoba. Tentu ini juga membutuhkan peran guru dan orang tua di rumah,” katanya.
Disamping aktif mengedukasi secara langsung di lingkungan sekitarnya, ia juga membagikan berbagi pengetahuan untuk mengedukasi masyarakat melalui media sosialnya seperti Instagram. Menjadi Duta Anti Narkoba adalah pilihan yang tepat baginya untuk dapat memberikan pengaruh positif bagi lingkungannya.
“Yang menjadi motivasi adalah agar saya juga dapat meng influence mereka dan memberikan motivasi-motivasi yang baik, jangan malah merusak dengan hal-hal negatif, salah satunya narkoba ini,” tandasnya. (adm/van)