Malang Posco Media – Selama empat hari terakhir, kebakaran hutan dan lahan di British Columbia, Kanada, mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan pada hari Minggu. Kemajuan ini memberikan optimisme bagi para petugas pemadam kebakaran yang berjuang keras di garis depan melawan kobaran api, meskipun pemerintah tetap menegaskan bahwa perjalanan menuju pemulihan masih memerlukan waktu yang cukup panjang.
Lebih dari 35.000 penduduk di provinsi bagian barat Kanada dipaksa untuk mengungsi dari tempat tinggal mereka, memicu respons pemerintah pusat untuk mengirimkan bantuan militer. Sementara itu, provinsi tersebut telah menyatakan keadaan darurat. Di British Columbia, langkah-langkah telah diambil untuk membatasi perjalanan yang tidak diperlukan agar akomodasi yang memadai bisa disediakan bagi mereka yang terpaksa meninggalkan rumah akibat kebakaran.
Provinsi di pantai Pasifik itu bisa saja diguyur hujan pekan ini akibat kelembaban yang disebabkan oleh Badai Tropis Hilary. Pada Minggu, badai ini untuk pertama kalinya mencapai California, Amerika Serikat, sehingga membuat lega British Columbia yang berada dalam cengkeraman kekeringan akut.
Jason Brolund, Kepala Pemadam Kebakaran West Kelowna, salah satu daerah yang terdampak paling parah oleh kebakaran itu, menyatakan kondisi sudah membaik sehingga petugas damkar bisa agak rileks.
“Kita belum dihadapkan pada perilaku api yang luar biasa. Kita menghadapi hal-hal yang biasa kita lihat. Namun, kali ini kita menghadapi hal itu dalam skala yang sangat besar,” kata Brolund kepada Canadian Broadcasting Corp.
Meski demikian, dia mengingatkan hari-hari sulit masih akan menghadang.
Kebakaran hutan biasa terjadi di Kanada, tetapi penyebaran api dan skala kerusakan akibat kebakaran kali ini membuat bencana itu menjadi kebakaran terburuk di negara tersebut, yang oleh sejumlah pakar disebut akibat perubahan iklim.
Sekitar 140.000 km persegi lahan, yang kira-kira seukuran Negara Bagian New York, AS, hangus terbakar dan kabut asapnya mencapai Pantai Timur AS.
Para pejabat pemerintah memproyeksikan bahwa musim kebakaran bisa berlanjut sampai musim gugur nanti akibat berbagai kondisi seperti kekeringan yang terjadi di mana-mana.
Sekitar 2.000 km ke utara, kebakaran hutan mencapai Yellowknife.
Ibu kota Provinsi Northwest Territories (NWT) yang berada di pedalaman Kanada nan terpencil itu pun menjadi kota hantu berasap yang membuat hampir semua dari total 20.000 penghuninya terpaksa diungsikan.
Sekitar 400 personel angkatan bersenjata Kanada membantu pemerintah NWT dalam menangani api yang terus menyebar, kata Pertahanan Nasional Kanada pada Minggu. Kebakaran terus terjadi sekitar 15 km dari Yellowknife dan tidak diketahui kapan mencapai kota ini.
Pemerintah NWT mengatakan kepada wartawan pada Minggu bahwa belum ada rencana untuk memulangkan warga Yellowknife ke rumah mereka, kecuali keadaan sudah aman. (ntr/mpm)