MALANG POSCO MEDIA – Alun-Alun Merdeka sebagai salah satu destinasi wisata yang paling populer di Kota Malang bakal dipercantik dalam waktu dekat. Ruang terbuka yang tidak pernah sepi dikunjungi oleh masyarakat itu bakal makin memesona dengan penambahan fasilitas pendukung.
Untuk memoles Alun-Alun Merdeka ini, Pemerintah Kota Malang menggunakan sistem kerjasama CSR dengan Bank Jatim. Perjanjian kerjasama itu pun dilaksanakan pada, Rabu (23/8) sore kemarin di Alun Alun Merdeka. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji meneken secara langsung perjanjian tersebut.
Kehadiran Bank Jatim dalam mempercantik Alun-Alun Merdeka ini begitu diapresiasi walikota lantaran taman terbesar di Kota Malang itu bernilai strategis dan akan terkoneksi dengan destinasi yang tengah ‘happening’ atau viral belakangan ini, yaitu Kayutangan Heritage.
“Konsepnya Alun-Alun Merdeka ini nanti berkesinambungan dengan Kayutangan Heritage, terus menyambung juga sampai dengan Alun-Alun Tugu itu. Jadi nanti jujugannya ya Kayutangan dan Alun Alun ini,” tegas Sutiaji.
Ia pun mengapresiasi beberapa rencana revitalisasi yang akan dilakukan. Misalnya seperti penambahan area bermain, mempercantik air mancur hingga penambahan tempat yang bisa digunakan sebagai saf untuk salat di Alun-Alun Merdeka.
“Jadi air mancur itu tidak seperti ini, karena ketika kita gunakan untuk kegiatan itu tidak muncrat. Jadi bundaran ini bisa dimanfaatkan. Yang jelas saat ini PKS revitalisasi Alun-Alun Merdeka Kota Malang sudah ditanda tangani. Namun, nanti untuk lighting sebagian pakai APBD,” jelasnya.
Pemkot Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga tengah melakukan upaya revitalisasi dengan anggaran sekitar Rp 700 juta dari APBD untuk pembenahan sebagian lighting. Pengerjaannya bakal segera dimulai karena baru saja ditentukan pemenang tendernya.
Sementara itu, Direktur IT dan Digital Bank Jatim Zulhefli Abidin menyampaikan untuk gambaran revitalisasi Alun Alun Merdeka, hingga saat ini direncanakan ada sebanyak tujuh poin yang akan dipermak meski dikatakannya itu juga belum fix.
Mulai dari penambahan lampu penerangan, rehab air mancur, perluasan area playground, rehab area skate park, penambahan akses dekorasi, penambahan area outdoor gym, hingga penambahan area plaza saf (untuk salat).
Menurut Zul, penambahan area untuk saf ini memang yang paling baru dan sebelumnya belum pernah ada. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa pihaknya mau menyalurkan CSRnya ke Alun-Alun Merdeka, di samping faktor tempatnya yang strategis.
“Karena ini dekat dengan masjid, nanti pelataran yang dekat masjid akan kita tambah. Kalau masjid untuk orang Islam berkahnya besar dan dimana mana masjid itu perlu kita besarkan secara periodik. Apalagi kata pak wali tadi kalau salat jumat, salat Id itu sampai meluber,” terang Zul.
Kendati begitu, untuk kapan dimulainya revitalisasi hingga berapa anggaran yang akan dimanfaatkan untuk CSR, pihaknya mengaku belum ditentukan dan masih dalam perencanaan. Yang jelas, kata Zul, pihaknya berupaya sesegera mungkin mematangkannya dan ditargetkan bisa dimulai pada tahun ini.
Sehingga pada akhirnya, diharapkan revitalisasi yang menggunakan CSR dari pihaknya ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas yang berkunjung ke Alun-Alun Merdeka. “Anggarannya lagi kita proses (hitung). Rencananya segera, kan kita baru saja PKS (perjanjian kerja sama). Jadi nanti akan ada proses berikutnya, ada perencanaan, dan lain-lain. Yang jelas, nanti segera pembangunannya,” kilah Zul.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Widjaya menambahkan, terkait CSR sebelumnya yang berasal dari perbankan lain, dipastikan telah berakhir beberapa waktu lalu. Alun-Alun Merdeka sendiri terakhir memanfaatkan CSR yakni menggandeng BRI yang saat itu dilakukan pada akhir 2014 lalu.
“Nantinya branding itu tentu disesuaikan kalau sudah ada penyerahan ke kita. Yang jelas kerjasamanya sudah berakhir,” tutup Rahman.(ian/lim)