spot_img
Saturday, December 21, 2024
spot_img

Pemkot Batu Pastikan Selesaikan Enam Tuntutan Warga

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan memastikan telah melakukan upaya secara maksimal terkait enam tuntutan warga Tlekung terkait pengelolaan TPA Tlekung. Dipaparkan kepada warga Tlekung ada beberapa progres penanganan pengelolaan sampah di TPA Tlekung selama sebulan ini.

“Pertama kami telah mengurangi tumpukan sampah yang awal 20 meter turun menjadi 5 meter per 26 Agustus. Kemudian kami sudah uji lab air dan pencemaran tidak sampai ke bawah dan kualitas udara sedang berupaya terus diturunkan. Serta Ada upaya pembangunan penahan sel sampah berupa dinding sudah dilakukan menghindari longsor,” paparnya.

Kedua, mesin incenerator sudah nyala. Saat ini diupayakan datang serta masih harus ada proses pemesanan melalui e-katalog. Ketiga,  DLH sudah merekrut tim pilah dari warga sekitar karena kalau tidak dibarengi ini maka tidak maksimal. Jumlah sebelumnya 28 tim pilah, kini sudah ada rekrutmen 60 orang.

“Kami juga melakukan kajian titik TPA baru. Sesuai hasil kajian dan hasil kajian terakhir masih berbenturan dengan letak tata ruang. Rencananya di Desa Bumiaji dan Desa Pandanrejo,” ungkapnya.

Kemudian dari tiap-tiap desa dan kelurahan serta hotel diminta TPS3R. Pihaknya menyampaikan bahwa sampai saat ini masih lima  TPS3R yang berfungsi dari total 14 TPS3R yang ada. Sehingga pihaknya berupaya untuk memenuhi fasilitas melalui BTT, PAK 2023 dan APBD 2024.

“Kami juga telah menerbitkan SOP pengelolaan sampah dan meminta setiap desa/ kelurahan, perkantoran, pelaku usaha, tempat wisata, hotel, pasar, pabrik memiliki TPS3R,” terangnya. 

Sementara saat ditanya penutupan TPA Tlekung oleh warga, Aries enggan menanggapi hal tersebut. Apakah TPA akan dibiarkan ditutup oleh warga atau sebaliknya Pemkot Batu yang harus menutup TPA Tlekung karena diketahui sudah overload sejak tahun 2015.

Ditambahkan Sekda Kota Batu, Zadim Effisiensi bahwa Pj Wali Kota BatuAries Agung Paewai telah berkomitmen menyelesaikan masalah sampah. Tidak hanya di TPA Tlekung (hilir) tapi juga hulu (rumah, perkantoran dan tempat usaha).

“Kami juga sudah membentuk Tim Percepatan Penanganan Sampah Tingkat Pemkot. Kemudian sediakan anggaran lewat BTT, fokus penanganan tidak hanya di TPA Tlekung, tapi tiap desa/ kelurahan dengan pilah dan kelola sampah dari rumah, perkantoran tempat usaha, tempat hiburan dengan terbitkan SE,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, DLH juga telah mengundang PHRI Kota Batu untuk berkomitmen memilah sampah dari hulu dengan adanya rencana penutupan TPA Tlekung hari ini. Menyikapi hal tersebut seluruh anggota PHRI Kota Batu berkomitmen memilah sampah dari hulu.

Hal itu disampaikan Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi dalam Rapat Koordinasi Penyelesaian Permasalahan Pengelolaan Sampah di TPA Tlekung Kota Batu di Pondok Jatim Park, Selasa (29/8) malam.

“Dengan adanya permasalahan ini, hal yang mendasar dan mendesak yang harus dilakukan anggota PHRI Kota Batu harus belajar memilah sampah masing-masing dari hotel, restoran maupun taman rekreasi,” ujar Sujud.

Sehingga, nantinya pelaku usaha harus memilah, mengelompokkan dan memusnahkan sampah yang diproduksi. Namun dalam pelaksanaannya akan berbeda antar hotel, restoran atau tempat wisata.

“Terutama bagaimana mengolah sampah residu. Apakah dengan generator atau dengan apa atau mungkin ya masing-masing hotel yang punya kemampuan cukup mengelola sendiri,” bebernya.

Meskipun begitu anggota PHRI harus belajar cepat untuk mengelola sampah. Walaupun dirasa penutupan TPA Tlekung cukup mendadak.

“Kami selama ini enggak sadar ini masalahnya. Ternyata begitu ada penutupan TPA ini benar-benar masalah bersama. Sehingga mau tidak mau  menaikkan anggaran dari masing-masing untuk pengolahan sampah,” ungkapnya.(eri/van) 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img