MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma)
menggelar Konferensi Internasional Pengajar Bahasa Inggris ke-4, Rabu dan Kamis (30 -31/8) kemarin. Mengusung tema : The Future of ELT in the Digital Age: Issues and Innovations.
Konferensi Internasional tersebut diikuti lebih dari 100 peserta dari dosen dan mahasiswa. Dengan tujuan mengintegrasikan pendidikan dengan teknologi. Sehingga isu-isu inovasi pembelajaran bisa dikembangkan bersama lewat konferensi internasional ini.
Dalam Konferensi Internasional tersebut menghadirkan narasumber dari luar negeri diantaranya, Dr. Ahmar Mahboob dari University of Sydney, Australia dan Dr. Willy Ardian Renandya Nanyang Technological University Singapore.
Selain itu, juga menghadirkan narasumber dari beberapa universitas yang ada di dalam negeri. Diantaranya, Prof. Anita Lie, Ed.D Widya Mandala Catholic University, Ribut Wahyudi, M.Ed., Ph.D Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Anita Triastuti, M.A., Ph.D Universitas Negeri Yogyakarta dan Dr. Muhammad Yunus, M.Pd Universitas Islam Malang (Unisma).
Dekan FKIP Unisma Dr. Hasan Busri, M.Pd menyampaikan, konferensi internasional ini merupakan kegiatan tahunan. Dan ini merupakan tahun yang ke-4. Yang mana setiap tahunnya mengangkat isu tentang pendidikan secara Nasional dan Internasional.
Hasan berharap, dengan adanya konferensi internasional bertujuan untuk internasionalisasi FKIP khususnya Pendidikan Bahasa Inggris. “Orientasinya dari kegiatan konferensi internasional ini adalah menuju internasional. Jadi segala aktifitas seluruh kegiatan pembelajaran tidak hanya bersifat Nasional, akan tetapi Internasional,” ucap Hasan.
Sebagai contoh, lanjut Hasan, adanya pertukaran dosen maupun mahasiswa dengan universitas yang ada di luar negeri. Dan saat ini para dosen sudah bisa melakukan kolaborasi kegiatan internasional. Mereka berkolaborasi dengan kampus yang ada di luar negeri seperti, Malaysia, Brunei, Singapura dan Australia.
Sedangkan untuk mahasiswa kami melakukan pertukaran mahasiswa. Terbaru melakukan pertukaran mahasiswa ke Taiwan di Pingtung University Taiwan selama satu semester.
“Disamping kami mengirimkan para dosen ke luar negeri. Kami juga mengikuti kegiatan ilmiah termasuk seminar internasional secara internasional. Dan melakukan publikasi internasional (jurnal) yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa,” sambungnya.
Dengan adanya konferensi Internasional ini diharapkan bisa mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Ada delapan indikator, Diantaranya, lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif dan program studi berstandar internasional.
“Dengan adanya indikator tersebut, harapan kami baik dosen dan mahasiswa dari sisi kemampuan bahasa inggrisnya bukan hanya lokal tetapi juga global. Sehingga menjadi acuan secara internasional,” ungkap Hasan.
Hasan juga menyampaikan, dengan adanya konferensi internasional ini para peserta akan memperoleh beberapa keuntungan. Salah satunya adalah menghasilkan jurnal yang bereputasi internasional dan menghasilkan jurnal yang terakreditasi Nasional, serta memperoleh prosiding internasional atau kumpulan karya tulis yang mendapatkan nomor ISSN (International Standard Serial Number) dari perpustakaan Nasional.
“Harapannya, FKIP Unisma menjadi ikon Kampus Unisma di dunia internasional. Khususnya Prodi Bahasa Inggris. Karena ujung tombak di dunia internasional adalah kemampuan dalam berbahasa inggris,” terang Hasan. (hud/imm).