MALANG POSCO MEDIA – Selama empat hari, Malang Posco Media mendapat kesempatan mengikuti Capacity Building Media. Temanya ‘Penyajian Data dan Informasi dalam Liputan Berita Ekonomi’. Kegiatan ini diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang di Pulau Dewata Bali, 28-31 Agustus 2023.
Saya Buari, mewakili Malang Posco Media hadir bersama 16 orang perwakilan media di Malang Raya. Bagi saya ini adalah pengalaman baru, khususnya dalam meningkatkan kapasitas penulisan berita ekonomi yang digagas BI Malang. Maklum, selama ini saya lebih banyak bergelut dengan berita olahraga. Bahkan sejak awal saya berkarir sebagai wartawan, selalu liputan olahraga.
Kebetulan hobi olahraga, saya memang direkrut sebagai wartawan olahraga. Terkhusus saya lebih banyak liputan sepak bola. Baik waktu awal di Persema, maupun liputan Arema. Bisa dikatakan wartawan spesialis sepak bola. Meski sebenarnya juga bisa menulis berita di bidang lainnya.
Tentu dengan standar kaidah jurnalistik, semua berita bisa saya tulis. Seperti kejadian kriminal, politik, pendidikan, budaya, agama, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya. Hanya saja, memang bukan spesialisasi saya. Artinya, saya tak cukup mendalami secara khusus bidang-bidang tersebut.
Beruntunglah, kesempatan itu datang lima hari sebelum jadwal keberangkatan ke Bali. Bermula dari undangan BI Malang yang disampaikan kepada Mbak Dinda, General Affair Manager Malang Posco Media. Undangan tersebut dilanjutkan kepada Pemimpin Redaksi Malang Posco Media, Mas Halim.
“Mohon izin Pak Pur (Komut), Pak Dirut dan Mas Hari (Direktur) menyampaikan undangan BI di Bali. Kalau boleh mengusulkan lebih awal, sebelum nanti dibahas di rapat redaktur, saya mengusulkan Cak Buari untuk ditugaskan mengikuti undangan BI. Selain pemerataan ‘kesempatan’ penugasan juga sebagai apresiasi Cak Bu yang sudah berjuang keras memperjuangkan sertifikat Dewan Pers,” ungkap Mas Halim saat itu.
Pimpinan merespon positif dan menyetujui saya untuk berangkat ke Bali. Saya langsung koordinasi dengan pihak BI, untuk agenda keberangkatan dan kegiatan selama di Bali. Tentu, selain mendapatkan materi tentang liputan dan penulisan berita ekonomi, kami juga dapat kesempatan refreshing di Bali. Dua tempat yang kami kunjungi adalah Alas Harum dan Desa Adat Panglipuran.
Sebelum materi ‘Penyajian Data dan Informasi dalam Liputan Berita Ekonomi’, kami mendapatkan pemaparan ekonomi terkini di wilayah kerja BI Malang. Materi disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Pak Samsun. Disusul pemaparan oleh Deputi Kepala Perwakilan Kantor BI Malang, Pak Subarkah.
Selain pemaparan materi, kami juga diajak diskusi dan tanya jawab seputar pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Menarik dalam sesi diskusi ini, membahas tentang perkembangan ekonomi global dan nasional. Khususnya di tahun politik, jadi harapan BI pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus membaik pascapandemi.
Bahasan lainnya tentang kebijakan beberapa negara yang meninggalkan dolar, faktor inflasi, ekspor impor, uang digital dan beberapa topik lainnya. Menarik bahasan uang digital, khususnya tentang QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
QRIS merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019. Ternyata, pembayaran melalui QRIS saat ini memunculkan peluang adanya pencopet digital.
“Jadi kasus yang terjadi melalui pembayaran QRIS ini adalah barcode yang dipasang di tempat amal, seperti di masjid atau musala, diganti oleh pencopet digital, jadi orang yang mau beramal, uangnya masuk ke pencopet digital itu. Harus hati-hati, dicek lagi,” pesan Pak Samsun.
Bagi saya, materi yang dipaparkan serta diskusi tentang ekonomi ini cukup menarik dan hal baru. Semakin cerdas memahami data dan informasi yang jarang sekali saya ketahui. Termasuk dengan istilah-istilah di bidang ekonomi yang perlu saya pahami dengan baik, sebelum jadi bahan berita di Malang Posco Media.
Sementara itu, untuk materi penyajian data dan informasi dalam liputan berita ekonomi disampaikan oleh Fadjar Iswara, Katadata Insight Centre (KIC) Content Expert. Katadata adalah perusahaan media daring dan riset di bidang ekonomi dan bisnis yang memadukan kekuatan jurnalistik serta ketajaman analisis.
Materi dari Mas Fadjar lebih banyak tentang jurnalistik yang sudah kami pahami, namun ada beberapa hal baru terkait liputan dan menulis berita ekonomi. Mas Fadjar, mantan wartawan Tempo ini berbagi pengalamanya liputan ekonomi, dan juga berbagi tips dalam mengolah data.
Panjang lebar dipaparkan tentang teknis mendapatkan data-data menarik untuk pembaca. Khususnya data ekonomi yang kadang sulit dipahami oleh pembaca. Menurutnya, tugas jurnalis untuk membuat data mudah dipahami. Data tersebut dipresentasikan dengan baik dan harus menarik.
“Ini jadi momentum untuk jurnalisme data. Tentu data yang sudah diverifikasi sebelum dipublish,” yakin Mas Fadjar juga membuka ruang diskusi dan tanya jawab dengan 17 orang perwakilan media Malang Raya di Pullman Hotels and Resorts, Kuta Bali, Rabu (30/8) lalu. (buari/van)