.
spot_img
Saturday, October 26, 2024
spot_img

Gubernur Kecam Keras Pembakaran; Karhutla Capai 1.200 Hektare

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa mengecam keras aksi pembakaran hutan, demi perburuan liar oleh oknum masyarakat. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan seperti kebakaran yang terjadi di Gunung Arjuno yang sampai saat ini masih belum tuntas sepenuhnya. Luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) diperkirakan sudah mencapai 1.200 hektare.

Sementara penanganan kebakaran Gunung Arjuna yang terjadi di kawasan hutan wilayah Kecamatan Bumiaji Kota Batu terus dilakukan oleh Tim Gabungan hingga, Senin (4/9) kemarin. Salah satu penanganan dengan melakukan puluhan kali water bombing. Termasuk mengerahkan 60 personel tim gabungan.

- Advertisement -

Khofifah menyebutkan, bahwa berdasarkan laporan yang ia terima ada satu indikasi yang bahkan sudah terkonfirmasi kebenarannya. “Indikasi ini adalah terkait perburuan liar yang dengan sengaja membakar hutan. Ini terus terjadi berulang kali setiap tahunnya,” sebutnya kepada awak media, Senin (4/9).

Ia meminta agar aparat penegak hukum (APH) bisa menindak secara tegas para pelaku pembakaran hutan. “Saya meminta untuk para APH ini bisa memberikan stright punishment kepada pelaku pembakaran,” tegas Khofifah.

Ia mengaku bahwa sebagai seorang yang biasa mendaki gunung, menjaga kelestarian alamnya merupakan sebuah kewajiban. Ia tidak pernah mengambil dan membawa hal yang ada di alam, hanya untuk sekadar oleh-oleh saat turun gunung.

Khofifah turut menyampaikan adanya kebakaran hutan ini juga berdampak terhadap keseimbangan ekosistem alam yang menurun drastis. Untuk mencegah dampak yang ditimbulkan juga sangat sulit. Apalagi di musim kering seperti saat ini dan angin kencang, yang memudahkan percikan api meluas.

“Proses pemadamannya tidak bisa secara manual. Harus dengan water bombing, karena medan yang curam. Mari bersama menjaga lingkungan kita. Bersama menjaga daya dukung alam dan lingkungan,” jelasnya.

Terjadinya pembakaran hutan ini membuatnya sedih hati. “Ayo kepada semua masyarakat yang masih melakukan pembakaran hutan atau penebangan liar, untuk berhenti mulai dari sekarang. Agar ekosistem tetap terjaga. Mari berdamai dan bersahabat dengan alam dan lingkungan,” ajak orang nomor satu di Pemprov Jatim itu.

Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan upaya penanganan kebakaran hutan di Gunung Arjuno mulai merambah Kota Batu terus dilakukan. ‘’Hari ini (kemarin, red) kembali dilakukan penanganan dengan water bombing menggunakan helikopter. Dalam sehari ini telah dilakukan water bombing sebanyak 18 kali,” ujar Agung kepada Malang Posco Media.

Ia menerangkan, water bombing dilakukan di wilayah Brakseng dan di atas Pura Giri Arjuna. Kedua lokasi tersebut berada di kawasan Kecamatan Bumiaji Kota Batu. “Selain itu kami juga memberangkatkan Tim Gabungan untuk penanganan Karhutla di Gunung Arjuna melalui jalur pendakian Brakseng Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebanyak 40 personel. Juga melalui jalur pendakian Pasinan, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu sebanyak 20 personel,” bebernya.

Serta pihaknya telah mendirikan pos kesehatan untuk petugas gabungan pemadam kebakaran hutan dan lahan Gunung Arjuna. Tim gabungan tersebut meliputi BNPB, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Pasuruan, BPBD Kabupaten Malang, BPBD Kota Batu, Tahura R Soerjo, TNI, Polri dan unsur relawan melakukan pemadaman.

“Sementara ini titik api yang sudah merambat ke Kota Batu tepatnya di Sumberbrantas Pos 3 dan Pos 4, sisi barat dan selatan area Giripurno, hingga kawasan Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu,” imbuhnya.

Sedangkan untuk luas hutan di wilayah Kota Batu yang terbakar, Agung belum bisa memberikan keterangan karena masih menunggu laporan dari tim gabungan di lapangan.  “Namun yang jelas akibat kebakaran ini, untuk sementara waktu demi keselamatan posko pendakian dilakukan penutupan. Mulai dari jalur Sumber Brantas di Cangar Kota Batu, Tretes di Prigen, Kabupaten Pasuruan, jalur Tambaksari di Purwodadi Pasuruan dan terakhir melalui jalur Lawang Kabupaten Malang ditutup sementara,” pungkasnya.

Kepala BPBD Kabupaten Malang Nur Fuad Fauzi menyampaikan tim gabungan masih melakukan penanganan kebakaran dengan water bombing atau bom air. Tim juga dibantu warga setempat beserta petani di sekitar lokasi untuk mengarahkan pemadaman dengan cara manual dan penyusuran.

“Sementara ini masih terus dilakukan water bombing, juga dengan cara manual oleh tim Tahura didukung oleh TNI Polri, relawan dan warga. Dimana wilayah terdampak ada di beberapa Kabupaten/Kota,” ujar Fuad saat dikonfirmasi, Senin petang (4/9).

Waterbombing, kata Fuad dilakukan sekitar 11-14 kali setiap harinya. “Tergantung cuaca, terakhir dilakukan sekitar 12 kali,” tambahnya.

Kebakaran yang meluas itu sulit dikendalikan. Kata Fuad, wilayah Kabupaten Malang yang telah padam di Kecamatan Lawang. Yakni karena savana yang terbakar telah habis hingga merembet ke Kabupaten Pasuruan. Menurut catatan sementara oleh tim Tahura, luas kebakaran mencapai lebih dari 1.000 Hektare lahan. “Luasan yang diketahui tiga daerah sekitar 1.200 Hektare. Itu keseluruhan. Sampai saat ini masih ada yang belum selesai atau belum padam,” bebernya.

Fuad berujar, api menyebar dengan cepat karena tiupan angin yang kencang. Serta bara api dari alang-alang yang beterbangan dan memicu titik api di sekitarnya. Sementara itu, akses ke kawasan Gunung Arjuno dari wilayah Kabupaten Malang diprioritaskan untuk tim pemadam, relawan dan warga yang menunjukkan arah untuk menuju ke titik kebakaran.

“Kalau dari pendakian menjadi kewenangan Tahura, yang jelas akses dibatasi,” tambah mantan Kabag Prokopim Kabupaten Malang itu.

Meski jauh dari pemukiman penduduk, ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan  dari potensi kebakaran lahan. Dimana masih terjadi musim kemarau. Ia meminta agar tidak melakukan aktivitas pembakaran seperti api unggun atau sejenisnya di kawasan hutan.

“Selain itu juga ada penekanan khusus untuk melarang aktivitas perburuan luar. Sebab, indikasi sementara dari tim gabungan dan kepolisian, salah satu pemicu kebakaran berasal dari pemburu liar,” katanya.

Ia juga juga mengimbau para pengelola hutan di antaranya Perhutani, Tahura Raden Soerjo sementara tidak memberikan izin untuk masyarakat berkegiatan camping. “Saat ini kebakaran masih ada yang belum padam dan meluas di wilayah Pasuruan dan sebagain Kota Batu,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kepala UPT Tahura Raden Soerjo Ahmad Wahyudi menyampaikan melalui keterangan resmi bahwa dampak kebakaran belum terkendali di kawasan Tahura R Soerjo. Seluruh aktivitas wisata alam termasuk pendakian Gunung Arjuno-Welirang, Gunung Pundak, Bukit Watu Jengger. Bukit Semar, Bukit Cendono dan Pemandian Air Panas Cangar ditutup sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Sementara di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang juga sempat mengalami kebakaran hutan, kini masih membatasi aktivitas dan menutup beberapa akses masuk wisata. Pihak Balai Besar TNBTS mengambil kebijakan tersebut lantaran untuk memaksimalkan  pemadaman di wilayah TNBTS Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan.(eri/rex/tyo/lim)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img