MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sejumlah warga Jalan Sawo Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Kota Malang mendatangi Balai Kota Malang untuk menemui Wali Kota Malang, Selasa (5/9) kemarin. Mereka menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah yang mau menindaklanjuti permasalahan menahun di lingkungannya. Yakni keberadaan tower telekomunikasi yang dikamuflase menjadi cerobong asap.
Keberadaan tower itu bertahun tahun dikeluhkan warga karena memberi dampak yang besar. Alhasil tower itu menghantui warga selama bertahun tahun kemarin. Ia mewakili warga setempat berterima kasih karena masalah itu telah diselesaikan. “Luar biasa banyak dampaknya. Salah satu yang paling tampak saat musim penghujan, halilintar, dan efeknya ke TV warga itu sempat beberapa kali terbakar. Karena ketinggian dari tower tersebut ditengah warga dan seharusnya tidak boleh,” ujar Juru Bicara Warga Jalan Sawo, Danang Soenardono usai pertemuan.
Ia pun mengapresiasi kepada Sutiaji yang dinilainya sebagai pemimpin yang berkomitmen menyelesaikan permasalahan warga setelah 8 tahun ini. Sebab di era pemimpin sebelumnya pihaknya belum mendapat solusi. ‘’ Beliau pada 8 tahun lalu memang menjadi Wakil Wali Kota. Tapi saya merasa kebijakan itu tidak di wakil tapi di Wali kota dan 8 tahun itu masa yang sulit, perjuangan warga bersuara kemana mana tidak digubris. Tapi di era Pak Sutiaji mejabat Wali Kota inilah mendapatkan respon bagus. bahkan waktu itu hanya berkisar 8 bulan itu sudah bisa diselesaikan dengan baik di Jalan Sawo dipindah ke Jalur Hijau di depan Masjid Al Ikhlas Raya Langsep,” beber Danang.
Menyikapi hal ini, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan permasalahan itu ia ketahui tepatnya ketika dirinya tengah menjalankan ibadah salat subuh di Masjid Al Ikhlas dekat lokasi beberapa waktu lalu. Saat itu pihaknya langsung meninjau berbagai aspek dari aturan-aturan dan sebagainya. “Ketika dapat laporan saya minta tindaklanjuti dan Alhamdulillah sudah terlaksana. Jadi bentuk rasa terima kasihnya beliau datang sendiri menyampaikan,” katanya.
Menurut Sutiaji, apa yang dilakukannya adalah murni upaya dirinya hadir di tengah tengah masyarakat dan sudah menjadi tugasnya. Ia tidak terpikir akan mendapat timbal balik apapun dari warga. Dalam pertemuan tersebut ia mendapat sebuah cindera mata sebagai bentuk syukur dari warga.”Itu sudah menjadi tugas kami untuk menegakan hukum, ada kedzaliman sistemik, karena informasinya dulu diprotes ada intimidasi dan sebagainya. Jadi ini sudah klir. Bisa dilaksanakan dengan baik, dia merasa terima kasih dengan dikasih cinderamata tadi,” pungkasnya. (ian/nug)
