.
Thursday, December 12, 2024

Buntut Rusak Jembatan, Kades Kasri Bakal Diperiksa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Polisi Minta Panitia Juga Kooperatif

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Perusakan jembatan yang dibangun dengan dana desa di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang saat karnaval, berbuntut Panjang. Polisi pun meradang dengan peristiwa itu. Polres Malang segera memanggil seluruh pihak yang terlibat karnaval menghadirkan sound horeg di Desa Kasri, Bululawang.

“Perkaranya kami tarik ke Polres Malang. Kami panggil semua pihak yang menurut kami, bisa dimintai keterangan. Tanpa terkecuali,” ungkap Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, kemarin. Dia menegaskan, seluruh pihak yang terlibat karnaval itu akan diperiksa. Tidak terkecuali Kepala Desa Kasri, Mukhamad Khusaini.

“Semua kita panggil. Termasuk Kades, panitia, dan warga setempat. Saya minta semuanya kooperatif. Kami panggil semua nanti, saya minta kooperatif. Jelaskan, sejelas-jelasnya sesuai dengan peristiwa yang heboh di media sosial itu,” ujar Kholis, sapaan akrab mantan Kapolres Tanjung Priok, Jakarta itu.

Terkait izin yang sudah dibuat terkait sound system, pihaknya bakal menerapkan pengawasan ketat. “Ada peristiwa yang menggangu keamanan dan berdampak mengganggu ketertiban umum,” tuturnya. Kholis mengaku, pihaknya tidak akan lagi menerbitkan izin sound system. Mengingat banyak muncul keluhan dari masyarakat.

“Kami lihat dampaknya tidak sesuai komitmen dan mengganggu lingkungan. Lebih baik uangnya digunakan misalnya untuk bangun masjid atau santunan anak yatim. Daripada hanya dinikmati segelintir orang, tapi lebih banyak yang terganggu. Lebih banyak mudhorotnya. Tim kami bergerak dan akan dilakukan pemeriksaan secepatnya,” tutup dia.

Seperti diberitakan, pagar jembatan penghubung dusun di Desa Kasri, Bululawang dibongkar paksa saat gelaran karnaval, Sabtu (2/9) lalu. Hal itu dilakukan karena truk sound karnaval tak bisa melintas atau terhalangi. Potongan video yang menunjukkan proses pembongkaran sempat viral di media sosial.

Secara swadaya masyarakat, pembatas jalan kembali diperbaiki. Kades Kasri, Mukhamad Khusaini membenarkannya. Dia mengaku tidak mengetahui saat pembongkaran terjadi. Ia baru mendapatkan informasi setelah jembatan dibongkar. “Semua perangkat desa ada di garis finish,” ujarnya. Menurut masyarakat, truk tidak bisa lewat.

Jembatan yang dibangun tahun 2017 diubah lebarnya. Sebelumnya, hanya 4,8 meter, kini menjadi 5 meter lebih. Pihaknya juga sudah mewanti-wanti kepada panitia karnaval mengenai lebar maksimal truk pembawa pengeras suara. “Sudah diberi tahu tapi masih bersikeras membawa truk sound dengan ukuran besar,” tambahnya. (tyo/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img