Kuliner dengan cara dibakar mempunyai cita rasa tersendiri, khususnya dengan aroma khas yang bagi menciumnya jadi tergoda. Terlebih jika bumbu yang tercampur dan meresap dengan baik sampai ke dalam daging, bakal jadi daya tarik tersendiri. Seperti Ayam Bakar Rejosari yang rasanya maknyus.
Beralamatkan di Jalan Terusan Sulfat No. 9A, Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Tepatnya kiri jalan sebelum APILL (Alat Pemberi isyarat Lalu Lintas) ke arah SPBU Sulfat. Ayam Bakar Rejosari buka cabang baru di Kota Malang.
Sebelumnya mempunyai resto cabang di daerah Pandaan, tepatnya di Jalan Pahlawan Sunaryo No. 1A. Sementara pusatnya ada di Kota Surabaya di Jalan Nginden Semolo No.74 A, Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya yang sudah menjadi langganan banyak warga Kota Surabaya.
Ayam Bakar Rejosari ini dikelola oleh Mujiono (45). Menurut penuturannya, nama ‘Ayam Bakar Rejosari’ berasal dari sang kakek yang bernama ‘Redjo’. Buka setiap hari jam 10.00 Pagi sampai jam 21.00 WIB. Bagi warga Kota Surabaya yang berada di Kota Malang kini tak perlu khawatir jika rindu dengan makanan Ayam Bakar Rejosari Khas Kota Surabaya ini.
“Nama Rejosari ini terinspirasi dari nama kakek saya yaitu ‘Redjo’, lalu saya buka pertama kali di Kota Surabaya dengan nama ‘Ayam Bakar Rejosari’. Pada tahun 2022 saya buka cabang di daerah Pandaan dengan lokasi yang lebih luas. Lalu sekarang buka cabang lagi di Kota Malang,” kisah Mujiono.
“Rencananya jika di sini sudah jadi, saya akan buka cabang lagi di Kota Malang di tempat yang berbeda, karena kuliner di Kota Malang ini berpotensi sekali,” lanjut pria asli Kota Nganjuk yang akrab disapa Pak Muji ini kepada Malang Posco Media.
Khusus di Kota Malang, opening Ayam Bakar Rejosari pada tanggal 24 Agustus 2023 lalu. Dimulai dengan menggelar makan gratis. Mujiono dibantu oleh empat pegawainya yaitu Ashari sebagai kepala koordinator, lalu Sugiono, Prio dan Dayat yang saling membantu di Resto Ayam Bakar Rejosari.
“Ayam Bakar di resto ini memakai rempah-rempah racikan asli dari Kota Surabaya dan daging ayam atau bebek yang empuk. Lalu, untuk ayamnya kami ternak sendiri di daerah Kota Nganjuk agar harga bisa lebih murah dan kualitas daging tetap terjaga,” terang Mujiono.
Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, mulai Rp 8 ribu sampai Rp 66 ribu. Sebagai favorit pelanggan yaitu nasi ayam bakar per porsi Rp 20.500 dan nasi bebek per porsi Rp 25.000. Untuk minuman mulai dari Rp 4 ribu sampai Rp 12 ribu, mulai dari teh, kopi sampai berbagai macam jus buah.
Selain menu di atas, juga terdapat menu ayam bekakak yang menjadi favorit pelanggan tersendiri. Ayam bekakak ialah ayam yang masih muda, daging dan tulangnya masih terasa empuk sekali.
“Berbagai cara kami lakukan supaya warga Kota Malang dapat merasakan masakan Ayam Bakar Rejosari yang Khas Surabaya dan tidak perlu harus pergi jauh ke Kota Surabaya,” yakin Mujiono mempromosikan resto miliknya.
Bagi warga Kota Malang yang ingin memesan online dari rumah atau kantor, tak perlu khawatir karena sudah terdaftar di aplikasi Gojek dan Grab dengan nama ‘Ayam Bakar Rejosari’. Terdapat juga pesanan nasi kotak atau bungkus dengan harga mulai dari Rp 20.500 sampai Rp 29.000.
“Sebelumnya saya sudah datang saat opening bulan lalu, rasanya maknyus, enak dan cocok, lalu ayamnya juga empuk. Bumbu ayam bakarnya juga meresap. Selain itu di tempat ini juga sudah tersedia Wifi, jadi saya betah di sini,” ungkap Rosa pelanggan baru Ayam Bakar Rejosari. (dan/adv/bua)