.
Thursday, December 12, 2024

SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen; Satu Siswa DKV Terpilih Wakili Indonesia Dalam SSHP di Jepang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Prestasi membanggakan diraih SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen.  Satu siswa dari jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) terpilih mewakili Indonesia dalam Sakura Science High School Program (SSHP) di Jepang. Siswa yang terpilih dari SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen tersebut adalah Naufal Irvan Aryono.

SSHP yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi Jepang berlangsung selama satu minggu, mulai 30 Juli hingga 5 Agustus 2023 lalu. Naufal Irvan Aryono terpilih bersama 16 siswa lainnya  dari SMK-SMK mulai Aceh hingga Papua. Total 17 siswa SMK dari Indonesia, bertemu siswa-siswi lainnya dari seluruh Asia untuk saling bertukar ide dan opini. 

DISAMBUT: Kedatangan Naufal Irvan Aryono disambut Triharyani, Ketua Pokja Penjaminan Mutu Tata Kelola Direktorat SMK Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.

Program yang bertujuan membina calon ilmuwan muda Asia ini merupakan hasil kerja sama antara Kemendikbudristek RI dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi Jepang melalui Japan Science and Technology Agency (JST). Program ini telah berjalan di Indonesia sejak tahun 2015 lalu.

“Saya bersyukur, bisa dapat pengalaman baru dari kegiatan ini selama di Jepang, pengalaman yang berharga, karena tidak semua dapat kesempatan seperti itu, seleksinya cukup ketat. Untuk wakil SMK dari Jawa Timur hanya ada dua siswa, satu dari Bondowoso, satu lagi saya dari Malang,” ungkap Naufal Irvan Aryono yang akrab dipanggil Pepo di sekolahnya.

Siswa kelas 11 DKV asal Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang ini mengaku proses seleksi untuk seluruh siswa se Indonesia berupa wawancara dalam Bahasa Inggris dan menyajikan video presentasi. Mereka yang terpilih ke Jepang, terlebih dulu mengikuti kegiatan Pre Departure SSHP dilakukan selama dua hari, 27 – 29 Juli 2023 di Hotel Mercure, Jakarta.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta yang akan diberangkatkan ke Jepang ini berkenalan dengan peserta lainnya dan juga dengan para pendamping mereka. Para peserta program SSHP tersebut berangkat ke Jepang pada hari Sabtu, 29 Juli 2023 malam. “Tentu orang tua saya bangga, gak nyangka bisa lolos seleksi,” yakin Pepo kepada Malang Posco Media.

BERKESAN: Pepo mengaku terkesan saat datang ke Shibaura Institute of Technology Kashiwa Senior High School Jepang.

Putra dari pasangan Karyono dan Artini menjelaskan saat di Jepang bertemu dengan peserta SSHP dari negara Thailand, Filipina, Laos, dan Singapura. Pepo mengaku senang karena selama ini penasaran dengan kemajuan teknologi di Jepang. Selain itu, memiliki ketertarikan memahami kekayaan budaya, tradisi dan etika kerja yang menjadi ciri khas Jepang.

“Paling berkesan saat bekunjung ke Miraikan, The National Museum of Emerging Science and Innovation. Kami diberi kesempatan untuk mengeksplor museum tersebut. Mengetahui tentang robot, perkembangan teknologi, astrologi , global warning dan banyak hal baru lainnya,” terang Pepo mengaku dapat dukungan besar dari sekolahnya untuk berangkat ke Jepang.

Selain ke Miraikan, peserta SSHP mengunjungi Tokyo University Of Science. Pepo mengaku sangat terkesan dengan presentasi yang diberikan oleh Professor Jin Akiyama mengenai matematika yang menyenangkan.  Selanjutnya mengunjungi National Institute Of Material Science (NIMS), yang mengenalkan kepada peserta berbagai laboratorium, termasuk lab pembuatan magnet, lab 3D Printing, dan lab teknologi Nano.

HEBAT: Naufal Irvan Aryono foto Bersama Dr. Drs. Wardani Sugiyanto, M.Pd, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.

“Menarik saat ke Shibaura Institute of Technology Kashiwa Senior High School, kami disambut meriah oleh murid-murid dan kepala sekolah. Eksperimen Beads Making menjadi pengalaman yang menarik, didampingi oleh murid-murid sekolah tersebut, mereka ramah-ramah,” jelas Pepo yang juga diperkenalkan Tea Ceremony dan pembuatan kaligrafi Jepang.

“Perjalanan ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan dalam hidup saya. Kesempatan ini memberi saya banyak pelajaran, tidak hanya tentang Jepang tetapi juga tentang arti kebersamaan dan saling menghargai antar sesama. Semoga teman-teman di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen dapat kesempatan serupa, biar ikut merasakan,” pungkas Pepo. (adv/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img