MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Memperingati HUT ke-78 RI, Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir menggelar Gondowangi Carnival 2023, Minggu (10/9). Acara yang digelar mulai dari timur kantor Kecamatan Wagir sampai dengan depan Kantor Desa Gondowangi ini tak sekadar adu sound besar-besaran, tetapi mengeksplorasi kreativitas warga.
Kepala Desa Gondowangi, Danis Setia Budi Nugroho mengatakan, konsep dari Gondowangi Carnival adalah menjadi antitesa (melawan) trend yang selama ini berkembang, yakni adu sound. Di event ini, pihaknya justru ingin memanfaatkan potensi di daerahnya, baik itu kreativitas atau ide-ide.
“Kami menghadirkan tema-tema yang jarang ada, seperti kerajaan Kalingga, Kanjuruhan dan Majapahit. Ada juga tema perjuangan, seperti pengakuan kedaulatan Indonesia, G30S PKI, dan Serangan Umum 1 Maret. Sesuatu yang mungkin baru, sehingga menjadikan pemantik warga untuk berpikir dan mengeksplore kreativitas lebih dalam,” ujarnya.
Danis, sapaannya melanjutkan, di Gondowangi Carnival juga tidak menghalangi penggunaan sound untuk memeriahkan acara. Namun ia tetap memberikan batasan, yakni sound yang digunakan, wajib milik warga desa sendiri. Sehingga pengeluaran untuk sewa sound yang begitu besar bisa terhindari.
“Trend sound besar-besaran yang selama ini ada, kami coba alihkan energi itu menjadi kreativitas warga,” sambungnya. Karnaval ini sendiri diikuti 23 kontingen dari Desa Gondowangi, dengan masing-masing kontingen sebanyak 80 peserta. Ke depan, pihaknya ingin menghadirkan konsep yang lebih fokus dan insklusif untuk tema.
Sehingga warga bisa menampilkan kualitas yang lebih baik lagi. “Kami berharap event ini menjadi alternatif pertunjukan masyarakat atau rakyat dengan skala yang lebih besar,” pungkasnya kepada Malang Posco Media. (sir/nda/mar)