MALANG POSCO MEDIA- Skema uji coba manajemen dan rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan Buk Gluduk atau Jalan Gatot Subroto Kota Malang akan diberlakukan dua pekan lagi. Yakni Senin (25/9) mendatang.
Lalin tiga akses menuju Buk Gluduk akan berubah. Warga diharapkan memerhatikan manajemen lalin yang akan diujicobakan.
Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra. Seperti yang sudah terpasang, banner informasi skema uji coba manajemen dan rekayasa lalin di kawasan Buk Gluduk diharapkan menjadi perhatian warga.
“Sudah kami pasang. Ini memang waktunya kami sosialisasikan sebelum diberlakukan,” kata Jaya sapaan akrab Widjaja Saleh Putra.
Papan informasi skema uji coba sudah terpasang di antaranya di perempatan Lapangan Rampal kemarin.
Dijelaskannya, ada tiga arah arus lalin yang terdampak uji coba rekayasa lalin. Pertama dari arah utara. Pengendara yang berkendara dari Jalan Panglima Sudirman maupun dari Jalan Kesatrian akan dilarang belok kanan ke arah barat (menuju Jalan Trunojoyo atau Simpang Buk Gluduk).
Kemudian yang berkendara dari arah selatan, dilarang belok kanan menuju Jalan Untung Suropati (arah Kesatrian). Meski begitu dari arah ini diperbolehkan belok kanan ke arah timur atau menuju Jalan Urip Sumoharjo.
Sementara dari arah timur, lanjut Jaya, yang berkendara dari Jalan Untung Suropati maupun dari Jalan Kesatrian dilarang belok kanan.
“Uji coba ini akan diterapkan di jam-jam tertentu. Kami akan berlakukannya di jam dengan aktivitas kendaraan yang padat. Jadi tak 100 persen diberlakukan sepanjang waktu,” papar mantan Kepala ULP Kota Malang itu.
Pemberlakukan skema uji coba manajemen dan rekayasa lalin di kawasan Buk Gluduk ini dilakukan pada pukul 06.00 sampai 09.00 WIB. Lalu pada jam pulang kerja pada sore hari, yakni mulai pukul 15.00 sampai dengan 18.00 WIB.
Pemberlakuan uji coba skema rekayasa lalin di Buk Gluduk rencananya akan dilakukan dua hingga tiga pekan. Dan akan dilakukan evaluasi hasil dari skema lalin tersebut untuk dilihat kembali apa saja yang kurang atau perlu ditinjau kembali dampaknya.
Menurutnya, kepadatan arus lalin di kawasan Buk Gluduk disebabkan banyaknya persimpangan yang cukup dekat dengan kepadatan kendaraan yang tinggi. Mengingat kawasan tersebut merupakan jalan nasional yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan muatan besar.
Ada tiga persimpangan di kawasan Buk Gluduk. Di antaranya simpang Jalan Aris Munandar, simpang Jalan Trunojoyo dan simpang Jalan Untung Suropati Utara.
“Jadi rekayasa baru ini kita lakukan untuk optimalisasi rekayasa lalin sebelumnya,” katanya.
Rekayasa lalin sebelumnya yang dilakukan di kawasan Buk Gluduk, yakni menutup Simpang Jalan Untung Suropati Utara untuk mengurangi jumlah persimpangan. Hal ini sudah berjalan sejak 25 Agustus 2023 lalu.
Skemanya yakni pengendara dari arah selatan atau dari Buk Gluduk yang hendak belok ke jalur Jalan Untung Suropati Utara diarahkan lurus ke Jalan Panglima Sudirman dan diarahkan melintas di simpang Rampal.
Kini, berkat rekayasa lalin yang sudah berjalan, tambah Jaya, titik kejenuhan sudah berkurang sekitar 0,41. Dari awalnya diangka 1,41 kini menjadi 1,3.
“Kami harus lakukan upaya dari pada tak melakukan sama sekali. Sudah puluhan tahun seperti itu. Tentu nanti akan dievaluasi kami lihat hasilnya dulu,” kata dia.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan uji coba rekayasa dan manajemen lalin menjadi salah satu opsi terbaik yang bisa dilakukan Pemkot Malang kini. Itu guna mengurangi lokasi kemacetan di Kota Malang.
Setelah penataan lalin di kawasan Klojen, kawasan lain yang menjadi pekerjaan rumah seperti Buk Gluduk menjadi prioritas.
“Buk Gluduk memang sejak awal jadi prioritas. Di sana terus macet seperti itu sedangkan menambah jaringan jalan atau melebarkan juga tidak memungkinkan. Makanya Forum Lalin terus bahas dan susun skema-skema terbaik. Diujicobakan dulu, lihat hasilnya,” tegas Sutiaji. (ica/van)
