MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Aksi gendam atau hipnotis kembali terjadi di toko perbelanjaan. Kali ini korbannya adalah Rikayuni Ferdianti, 57, orang tua Dea Febria, warga Perumahan Sirod, Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso. Dia menjelaskan, orang tuanya menjadi korban gendam di Superindo, Jalan Kebonsari Kota Malang, Sabtu (16/9).
Dijelaskan dia, saat itu Rikayuni berbelanja seorang diri. Rikayuni kemudian keluar dari area perbelanjaan itu, setelah membayar di kasir. “Selesai belanja, mama saya keluar kasir. Ada satu pria dan dua ibu-ibu yang mengikuti mama saya keluar dari Superindo sampai parkiran,” ujarnya kepada Malang Posco Media, kemarin.
Di area parkiran Superindo itu, tiba-tiba para pelaku mengajak Rikayuni berkomunikasi dan bersalaman. Namun, tidak sadar apa yang dibicarakan dengan pelaku. “Mama saya hanya ingat saat bersalaman. Tidak sadar kalau tiga cincin emas yang dipakainya sudah dipreteli para pelaku gendam,” sambung Dea.
Dua cincin terletak di jari kanan, sedangkan satu cincin di jari kiri. “Masing-masing cincin beratnya antara 1,5 gram hingga 2 gram,” tambah wanita usia 34 tahun tersebut. Selain itu, kartu ATM BCA juga berhasil diambil pelaku. Mereka sempat menanyakan nomor PIN ATM BCA milik Rikayuni. Beruntun, Rikayuni memberitahu nomor yang berbeda.
“Alhamdulillah, saldo di BCA masih aman,” ungkapnya. Saat itu, Rikayuni masih belum sadar meski sudah sampai di rumahnya. Keluarga yang mengetahui gelagat ini, pun panik. Setelah diberi air minum, Rikayuni mulai sadar. “Adik saya langsung ke lokasi untuk memeriksa rekaman CCTV,” lanjutnya.
Ternyata, Rikayuni diketahui diperdayai komplotan gendam di lahan parkiran Superindo Jalan Kebonsari Kota Malang. Dari cincin yang berhasil diambil para pelaku, Dea menyebut ibunya mengalami kerugian sekitar Rp 7 juta. Namun, dikatakan Dea, belum ada rencana melapor kepada kepolisian. (den/mar)