.
Thursday, December 12, 2024

Jembatan Pelor Retak, Ditutup Tujuh Hari

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Beberapa hari terakhir kondisi Jembatan Pelor yang berada di Kelurahan Samaan diketahui mengalami keretakan di salah satu sisinya. Jembatan yang hanya bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua itu, sudah dilaporkan oleh warga kepada pemerintah setempat.

Sisi jembatan yang mengalami keretakan masuk dalam wilayah RT4 RW6 Kelurahan Oro Oro Dowo. Kerusakannya sendiri setinggi 60 sentimeter dengan lebar 20 sentimeter. Sedangkan pada bagian aspal jalan jembatannya, juga mengalami retak dengan lebar 30 sentimeter dan panjang 200 sentimeter. Oleh karena itu, jembatan yang dibangun pada sekitar tahun 1905an itu akan segera ditutup sementara untuk dilakukan perbaikan.

“Nanti malam (kemarin, red) akan dilakukan penanganan oleh tim kami. Jadi, akan kami tambah plat pada bagian yang putus itu. Kemudian, akan kami lakukan pengecoran lagi disana,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Dandung Julhardjanto kepada Malang Posco Media, Kamis (28/9).

Sebelumnya, tim dari DPUPRPKP juga sudah melakukan survey. Hasilnya, memang ditemukan ada besi pijakan pada konstruksi jembatan yang putus. Sehingga, diperkirakan penutupan sendiri direncanakan berlangsung selama 7 hari.

Diketahui, untuk pondasi di bawah jembatan juga terlihat rengkah akibat ditumbuhi tanaman liar. Lebarnya sekitar 200 sentimeter dengan tinggi 100 sentimeter. Untuk pondasi pertemuan rangka baja dengan beton juga mengalami keretakan selebar 200 sentimeter. Lalu besi cor pada ujung pondasi juga sudah terlihat, akibat kerusakan pada struktur fisik bangunan, dengan lebar 20 sentimeter dan tinggi 30 sentimeter.

Menurut Dandung, proses pembongkaran retakan, penambahan plat hingga pengecoran, diperkirakan akan memakan waktu sekitar 3 hari.

“Untuk penutupan, memang diperkirakan selama 7 hari, supaya pengecoran menjadi keras dulu,” terangnya.

Jembatan yang selalu ramai dilintasi sepeda motor ini memang pernah dilakukan perbaikan pada tahun lalu. Namun dikatakan Dandung, perbaikan hanya meliputi penambahan akses pejalan kaki saja. Sedangkan untuk penguatan pondasi belum dilakukan dan pihaknya akan mencari tahu lebih jauh apa penyebab keretakan kemarin. Apakah dari beban kendaraan yang melintas atau faktor lainnya.

“Akan kami lihat dulu, kami belum bisa memastikan sebelum melakukan pembongkaran. Jadi pada posisi yang retak itu, nanti kami bongkar dan kami analisa apa penyebabnya,” tandas Dandung. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img