Peringatan satu tahun Tragedi Kanjuruhan berlangsung jelang laga Arema FC melawan PSS Sleman di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (30/9) kemarin. Pemain kedua tim mengheningkan cipta sebelum memulai pertandingan untuk menghormati dan mendoakan korban tragedi 1 Oktober 2022 yang membuat 135 orang meninggal dunia.
Selain itu, pemain kedua tim memasuki lapangan masing-masing sembari membawa setangkai bunga mawar dan mengenakan pita hitam di lengan. Di tengah lapangan, pemain berdiri melingkar. Kemudian, melalui pembawa acara yang mengenakan pengeras suara, seluruh pemain, official, hingga suporter diminta bangkit berdiri, untuk berdoa sebelum laga dimulai.
“Mari kita mengheningkan cipta, mendoakan saudara-saudara kita korban Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu,” kata pembawa acara melalui pengeras suara.
Setelah mengheningkan cipta, para pemain mengumpulkan bunga tersebut kepada kapten tim masing-masing. Arema FC kepada Dendi Santoso, sedangkan PSS Sleman kepada Kim Jeffrey Kurniawan.
Laga melawan PSS Sleman yang berkesudahan dengan skor 2-1 tersebut memang sehari menjelang peringatan setahun Tragedi Kanjuruhan. Sebelum laga, Pelatih Arema FC Fernando Valente menekankan bagaimana penting dan spesialnya laga. Sehingga, dia yakin sudah ada yang dipersiapkan untuk mengenang dan menghormati momen kelam tersebut.
“Pasti manajemen akan menyiapkan sesuatu. Tapi kami fokus pada tugas kami untuk menang dan menjadikan kemenangan untuk korban, keluarga korban dan suporter yang datang mendukung kami,” kata dia.
Sementara itu, untuk mengenang Tragedi Kanjuruhan, Arema FC menggelar khataman Alqur’an, tahlil dan doa bersama, Minggu (1/10) hari ini. Kegiatan itu akan dilakukan di Kantor Arema FC, Kandang Singa pada 1 Oktober 2023 mulai pukul 13.00-17.00 WIB.
“Arema FC akan menggelar khataman Al Qur’an, tahlil dan doa bersama di Kandang Singa. Doa secara khusus kita panjatkan untuk 135 korban Tragedi Kanjuruhan,” ungkap General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi. (ley/jon)