MALANG POSCO MEDIA MALANG – Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) menyambut 101 mahasiswa inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Tahun 2023. Mereka merupakan mahasiswa PMM angkatan ke-3 Unitri. Disambut langsung oleh Rektor dan jajarannya dalam acara penyambutan, Jumat (29/9) lalu.
Penyambutan dilaksanakan di Gedung Olahraga Unitri. Dihadiri seluruh mahasiswa PMM Inbound. Seperti tahun lalu, tema PMM tahun ini masih sama. Bertukar Sementara Bermakna Selamanya.
Acara dibuka dengan Tarian Nusantara dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Ditampilkan oleh enam mahasiswa Unitri dengan kostum dan aksesoris budaya.
Koordinator PMM Unitri, Moh. Farid Nurul Anwar, S.Pd., M.Pd. mengatakan sebanyak 101 mahasiswa PMM inbound angkatan ke-3 ini berasal dari 36 perguruan tinggi. Mereka tersebar dari Sumatera hingga Papua. Paling banyak dari Jambi sebanyak delapan mahasiswa.
Selama masa PMM para mahasiswa akan mengikuti program yang sudah dicanangkan. Mahasiswa inbound akan mengikuti program perkuliahan bersama mahasiswa Unitri. Dan yang paling utama adala materi Modul Nusantara.
Para mahasiswa akan mengikuti serangkaian kegiatan berupa kunjungan beberapa tempat yang menjadi destinasi wisata edukasi. Seperti kunjungan ke Suku Tengger Bromo Semeru, Pantai Tiga Warna, Candi-candi, Taman Safari dan sebagainya. “Mereka disini selama satu semester. Kita bagi menjadi empat kelompok supaya lebih efektif,” ucap Farid.
Menurutnya, PMM merupakan agenda besar yang dicanangkan Kemendikbud Ristek. Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat bertukar wawasan. Sekaligus menggali wawasan baru yang berkaitan dengan budaya, adat dan kearifan lokal daerah lain.
Dia berharap para mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan yang begitu berharga ini. Mereka yang notabene berasal dari luar Jawa dapat belajar budaya masyarakat Malang. “Ini akan menjadi pengalaman yang begitu berharga untuk masa depan mereka,” kata dia.
Farid juga berharap para mahasiswa PMM mendapat nilai pembelajaran berupa sikap toleransi. Inilah yang menjadi tujuan utama program ini. Dengan saling mengenal budaya, adat dan norma dari daerah lain maka akan tumbuh perasaan cinta dan saling menghargai.
“Target besar kegiatan ini mahasiswa memiliki toleransi yang tinggi. Karena pendidikan yang tinggi adalah toleransi. Apalagi di era saat ini, sikap toleransi mulai tergerus akibat isu-isu yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc menyambut hangat para mahasiswa PMM yang berasal dari 18 provinsi tersebut. Ia turut berbagga Unitri menjadi salah satu perguruan tinggi jujukan dalam pelaksanaan PMM Kemendikdbudristek.
Dalam sambutannya, Prof Eko memulai dengan mengenalkan sejarah kampus Unitri kepada mahasiswa. “Kampus ini didirikan oleh beberapa orang yang punya dedikasi besar terhadap dunia pendidikan. Unitri merupakan gabungan dari dua kampus yang awalnya Sekolah Tinggi Pertanian dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi,” ucapnya.
Selanjutnya Prof Eko memperkenalkan masing-masing dekan sekaligus para dosen yang nantinya akan bertugas mendampingi mahasiswa PMM. Dia juga menyampaikan selamat kepada mahasiswa telah dipercaya kampus asal masing-masing untuk menimba ilmu di Unitri. “Selamat datang, selamat belajar bersama kami, semoga betah berada di kampus Unitri,” pungkasnya mengakhiri. (sir/imm)