MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Maulid Nabi Muhammad SAW di MIT Ar Roihan Malang berlangsung penuh suka cita. Kegiatan ini dimeriahkan dengan penampilan siswa dari semua kelas, awal pekan lalu. Dan madrasah mempersiapkan Mini Gold sebagai hadiah. “Maulid Nabi Muhammad selalu kita gelar, sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW,” ucap Kelapa MIT Ar Roihan Malang, Dr. Lailil Qomariyah, M.Pd.
Siswa terlibat penuh dalam kegiatan ini. Mulai dari MC, pembuka acara, pembacaan surat Al Quran serta pengisi acara semua dilakukan oleh perwakilan siswa. Rama dan Yogiswari siswa dari Kelas 6 yang didapuk sebagai pewara. Dilanjut dengan beberapa kegiatan diantaranya, Tilawah Alquran oleh perwakilan siswa kelas 3, Pembacaan Asmaul Husna oleh perwakilan dari kelas 1, Penampilan gerak dan lagu oleh siswa kelas 2, Penampilan Al Banjari dari siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Al Banjari, Puisi berantai dari perwakilan kelas 4, Penampilan sholawat dari perwakilan kelas 5 dan Penampilan nada dan dakwah oleh perwakilan kelas 6. “Kami percayakan kepada siswa untuk mengisi kegiatan ini. Selain itu, untuk menambah kemeriahan, kami berikan pertanyaan seputar informasi tentang Nabi Muhammad dengan hadian Mini Gold,” ungkap Lailil.
Dia menambahkan, peringatan maulid Nabi juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim. Mereka saling berbagi kebahagiaan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
“Maulid nabi juga dijadikan momen untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang ajaran Islam. Siswa diberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW, serta nilai-nilai Islam yang harus dipegang teguh,” terang Lailil.
Sementara itu, Ketua Panitia Maulid Nabi, Fatkhur Roziqin, S.Pd menyampaikan, salah satu tujuan utama peringatan maulid adalah untuk mengingatkan umat Muslim tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
“Melalui tausiyah, pembacaan ayat Alquran juga salawat, umat Muslim diingatkan untuk mengikuti teladan beliau dalam segala aspek kehidupan, baik dalam ibadah maupun dalam pergaulan sehari-hari,” ucap Fatkhur Roziqin. (hud/imm)