spot_img
Wednesday, June 18, 2025
spot_img

Tokoh NU dan Politikus Senior Jatim Cak Anam Tutup Usia

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, SURABAYA- Tokoh Nahdlatul Ulama K.H. Choirul Anam yang akrab disapa Cak Anam wafat di usia 69 tahun di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Kota Surabaya, Senin (9/10), pukul 05.45 WIB.

Adik Cak Anam, Mokhamad Kaiyis, menyatakan sebelum wafat Cak Anam sempat menjalani perawatan di RSI Jemursari selama dua pekan karena kondisi kesehatannya yang menurun. “Dua minggu dirawat, kondisinya drop kalau kata dokter terkena syaraf Nomor 9 dan 10,” kata Kaiyis di rumah duka Jalan Kutisari Indah Barat IV Surabaya, kemarin.

Kaiyis menambahkan, gangguan kesehatan yang dialami Cak Anam itu membuat politikus senior asal Jawa Timur itu mengalami keterbatasan aktivitas. “Akhirnya tidak bisa menelan makanan, tidak bicara sama sekali selama dua minggu itu,” ujarnya.

Sekitar pukul 10.08 WIB, jenazah Cak Anam tiba di rumah duka dan disalatkan di Masjid Jamin Kibar yang lokasinya tidak jauh dari rumah duka. Selanjutnya, langsung diberangkatkan ke Kabupaten Jombang, pukul 12.00 WIB, untuk dikebumikan.

Sementara itu, Wakil Rais Syuriah PW NU Jawa Timur, Prof Dr KH Ali Maschan Moesa, mengatakan almarhum Cak Anam merupakan sosok yang dikenal selalu teguh memperjuangkan keadilan bagi masyarakat. “Saya bersaksi Cak Anam itu orang baik, pejuang, komitmennya untuk kesalehan sosial itu yang penting,” kata dia.

Cak Anam dia kenal sebagai sosok yang selalu mengamalkan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. “Rahmatan lil alamin kelebihan beliau di situ, beliau selalu memikirkan berjuang untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.

Selain itu, almarhum juga disebutnya memiliki perhatian terhadap perkembangan Nahdlatul Ulama (NU), bahkan hal tersebut dituangkan Cak Anam melalui buku yang disebut “babon NU”.

Dia menyatakan buku itu sebenarnya merupakan hasil penelitian dan pemikiran almarhum ketika menyusun naskah skripsi. Ia tak memungkiri, buku tersebut memiliki kelengkapan data soal NU, apalagi juga ditunjang dengan pengalaman Cak Anam sebagai seorang jurnalis di salah satu media besar nasional. “Makanya orang yang nulis soal NU dan lebih komprehensif itu Cak Anam, itu sebenarnya tentang skripsi S1 yang meh podo (menyerupai) S3,” tuturnya. (ntr/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

RP8888