MALANG POSCO MEDIA- Kamis (12/10) hari ini 78 tahun Provinsi Jawa Timur (Jatim). Provinsi besar dengan posisi strategis dibanding provinsi lain. Provinsi dengan sederet potensi yang dimiliki.
Jatim punya segalanya. Kekayaannya tersebar di lautan, gunung, daratan hingga lembah. Ditunjang pula sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Tinggal bagaimana mengelolanya.
Namun demikian mengatur dan mengelola Jatim harus dengan rumus yang tepat. Rumusan yang tepat diimbangi aksi yang cepat pula.
Duet Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak pun totalitas. Karena memimpin provinsi yang besar ini butuh totalitas. “Cettar” yang diusung bukan sekadar jargon.
Cettar merupakan akronim dari Cepat, Efektif dan Efisien, Tanggap serta Transparansi dan Responsif. Jargon ini salah satunya mendorong kinerja ASN dalam pelayanan publik.
Mengelola Provinsi Jatim memang harus Cettar. Agar makin Cettar di publik dan manfaatnya dirasakan luas. Salah satu contohnya upaya memajukan kawasan. Itu harus dilakukan dengan kolaborasi dan sinergitas.
Sebut saja pembangunan jalan di Jalur Pantai Selatan (Pansela) atau Jalur Lintas Selatan (JLS). Delapan kabupaten yang dilintasi JLS. Yakni Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi.
Selama pembangunan JLS, Pemprov Jatim bertanggung jawab melakukan pembukaan lahan, fondasi jalan dan pembangunan jembatan. Peran pemprov pun dituntaskan.
Keberadaan JLS sangat strategis bagi Jatim. Karena memacu pertumbuhan kawasan selatan Jatim. Nantinya makin seimbang dengan kawasan utara.
Pertumbuhan sektor pariwisata pun bakal lebih Cettar di kawasan selatan. Apalagi keindahan pantai yang dimiliki. JLS ini tak sekadar akses tapi juga sebagai jalur wisata. Praktis ekonomi bertumbuh ketika JLS sudah berfungsi secara keseluruhan.
Kini tinggal Pemprov Jatim mendorong pembangunan tol Malang-Kepanjen segera terwujud. Jika tol Malang- Kepanjen dibangun maka akses JLS ke Malang Raya makin terbuka. Begitu juga sebaliknya.
Potensi wisata di Malang Raya dan sekitarnya, termasuk Kawasan Bromo pun makin bisa dinikmati wisatawan. Jika wisatawan berdatangan, maka lagi-lagi ekonomi bertumbuh.
Pembangunan tol Malang-Kepanjen memang kewenangan pemerintah pusat. Namun kalau terus didorong Pemprov Jatim, maka pemerintah pusat makin yakin. Jika yakin pasti segera diwujudkan.
Setidaknya ini bisa jadi prioritas duet Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak. Prioritas diakhir masa jabatan. (*)