MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswa-siswi SMAN 6 Malang mendapatkan pengalaman yang berharga. Selama tiga hari sejak Senin (9/10) lalu, mereka tinggal bersama warga Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Jauh dari keluarga masing-masing.
Selama tiga hari itu, siswa belajar banyak hal. Tentang kemandirian, ketekunan, saling menghargai, dan sebagainya. Kegiatan ini dinamakan SMARIHEKSA SABA DESA. Program rutin tahunan SMAN 6 Malang yang sudah berlangsung sepuluh tahun.
Plt Kepala SMAN 6 Malang, Drs. Hariyanto, M.Pd mengatakan sejak tahun 2013 lalu, dia mencanangkan pertama kali program SMARIHEKSA SABA DESA. Waktu itu dirinya menjabat sebagai kepala SMAN 6 Malang. “Alhamdulillah program ini tetap bertahan hingga saat ini. Dan sudah berlangsung untuk yang ke-10 kalinya,” kata dia.
SMARIHEKSA SABA DESA ke-10, memilih lokasi di luar Malang. Karena yang sebelumnya, sudah banyak dilaksanakan di daerah Kabupaten Malang. Sehingga kebermaknaan acara ini diharapkan juga bisa dirasakan masyarakat luar Malang.
Hari mengatakan ada banyak manfaat yang bisa dijadikan pembelajaran bagi anak didiknya. Hidup berbaur dengan masyarakat desa, akan menumbuhkan rasa syukur. Belajar hidup lebih sederhana dan memiliki rasa empati.
“Karena rata-rata siswa kami adalah anak kota. Butuh suasana kehidupan yang lain dari biasanya. Maka dengan hidup di pedesaan, mereka mendapat pelajaran yang bermakna,” terang Hari.
Pria yang juga Kepala SMAN 2 Malang ini menerangkan bahwa SMARIHEKSA SABA DESA merupakan implementasi dari Pembelajaran Berbasis Lingkungan. Bagi siswa kelas 10 pembelajaran berbasis lingkungan ini wujudnya outdoor learning. Seperti semester ini mereka berkunjung ke BMKG Karangkates dan Sumber Maron.
Sedangkan untuk siswa kelas 11, model pembelajaran berbasis lingkungan diwujudkan dalam bakti sosial. Di kegiatan ini siswa hidup bersama masyarakat dalam kegiatan Saba Desa. Selama tiga hari dua malam itu siswa hidup bersama warga dan mengikuti aktivitas keseharian warga di desa setempat. Atau orang tua inang di rumah yang mereka tempati. Misalnya berkebun, bertani ke sawah, berdagang maupun kegiatan lainnya.
“Dengan begitu anak-anak mengerti makna hidup sederhana, dan itu mereka merasakan langsung. Berinteraksi langsung dengan masyarakat. Bukan sekedar teori,” tegasnya.
Tahun ini ada sebanyak 332 siswa yang mengikuti kegiatan SMARIHEKSA SABA DESA. Mereka didampingi 25 guru dan tendik. Ada sebanyak 56 rumah warga tempat mereka tinggal. Panitia juga menyediakan posko kesehatan.
Kegiatan bakti sosial diwujudkan dalam bentuk Pasar Murah, pembagian sembako gratis dan SMARIHEKSA mengajar siswa SD dan TK. Yakni di RA Muslimat dan SDN 1 Andonosari.
Sementara itu, puluhan kupon dibagikan untuk warga dalam kegiatan Pasar Murah dan Santunan. “Ini supaya tepat sasaran, benar-benar didapat oleh warga yang membutuhkan,” terang Hari.
Di hari pertama SMARIHEKSA SABA DESA ke-10 dimeriahkan dengan pertandingan persahabatan volly antara siswa SMAN 6 Malang dengan MA Ya-Ikhsan. Madrasah Aliyah di desa setempat.
Selain itu juga ada jelajah malam. Di malam terakhir ada pentas seni. Dan di hari penutupan ada kerja bakti bersama warga. (adv/imm)