.
Thursday, December 12, 2024

Alun Alun Tugu; Animo Masyarakat Tinggi, Punya Keunikan Tersendiri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang telah resmi merampungkan revitalisasi Alun Alun Tugu per 9 Oktober lalu. Seiring dengan selesainya masa kontrak revitalisasi itu, masyarakat pun mulai banyak yang berkunjung. Animo masyarakat sangat tinggi, lantaran Alun Alun Tugu dinilai punya keunikan tersendiri.

Namun demikian, sejumlah persoalan juga mencuat dan kini menjadi bahan evaluasi. Misalnya seperti yang terbaru adalah tarikan tarif parkir yang tidak wajar oleh oknum jukir dan persoalan sebelumnya seperti parkir liar di dalam Alun Alun Tugu.

Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya menyampaikan, permasalahan itu sudah menjadi atensi dan evaluasi Pemerintah Kota Malang dan kini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk kenyamanan kunjungan di Alun Alun Tugu kedepannya.

Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya

“Penegak perda terutama penertiban umum, bukan hanya di DLH. Namun seyogyanya kerjasama dari perangkat daerah baik dari DLH kami, juga bekerjasama dengan Dishub dan Satpol PP sebagai dinas yang pengampu dalam penegakan perda ini salah satunya bagaimana memitigasi hal hal yang sifatnya rawan,” terang Rahman.

“Beberapa kendala yang terjadi di beberapa bulan lalu, memang ada kendaraan yang juga nyelonong dan sebagainya, maka dari itu kami mencoba membuat kolaborasi dengan perangkat daerah lain. Dengan membuat sistem untuk memperlambat laju kendaraan saat memasuki area di Alun Alun Tugu ini. Banyak sih, ada pita kejut dan sebagainya. Namun itu kembali ke penganggaran di masing masing daerah,” sambungnya.

Diakui Rahman, ada sejumlah perbedaan dan keunikan yang menjadi daya tarik hingga animo masyarakat tinggi. Misalnya seperti konsep keterbukaan taman tanpa pagar yang kini menjadi ikonik Alun Alun Tugu. Ini akan menguatkan nilai cagar budayanya, yang juga akan menopang kawasan cagar budaya lain yang ada di sekitarnya.

Kemudian, daya tarik lain adalah lampu dekorasi yang juga dihadirkan di Alun Alun Tugu, seperti yang ada di Kayutangan Heritage. Meski terlihat sama, Rahman menegaskan desainnya agak berbeda.

“Walaupun terkesan memang secara desain agak sama dengan di daerah lain, cuma memang ada sedikit perbedaan antara di sana dan di sini. Tidak mungkin sama persis. Namun secara konsep hampir kurang lebih sama. Kalau orang bilang biasanya, kok kaya Jogja ya pindah di Kota Malang. Namun secara detail memang berbeda dengan yang ada di Jogja,” tutur dia.

Terlepas dari itu, animo masyarakat yang makin tinggi beberapa waktu terakhir ini, ia pun menyampaikan beberapa pesan kepada masyarakat. Yakni untuk saling menjaga salah satu monumen tanda kemerdekaan Republik Indonesia itu. Sebab di masa sekarang ini, Alun Alun Tugu menjadi destinasi wisata tersendiri khususnya di Kota Malang

“Kami berharap melalui DLH sebagai kepanjangan dari Pemkot Malang, marilah kita sama sama menjaga Alun Alun Tugu sebagai suatu ikon yang harus dipertahankan dan sama sama dijaga kelestariannya. Sehingga bisa membawa dampak positif khususnya pada masyarakat Kota Malang dan menjadi destinasi Kota Malang ke depan bisa lebih baik lagi,” pungkas Rahman. (ian/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img