.
Sunday, December 15, 2024

Hadir Di UM, Ganjar Pranowo Bahas Blue Economy

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Capres Ganjar Pranowo hadir di Universitas Negeri Malang (UM), Senin (16/10) lalu. Dia melakukan Dialog Pendidikan bersama Rektor, Guru Besar, Rektor Perguruan Tinggi se Malang Raya, para dosen dan Guru. Dialog ini mengangkat tema Pendidikan di Era Digital dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Bertempat di di Aula Utama Graha Rektorat Lantai 9 UM.

Setelahnya, Capres Ganjar Pranowo mengisi Kuliah Kebangsaan mengisi Kuliah Kebangsaan UM di Gedung Graha Cakrawala. Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd juga menjadi pemateri.

Tema Kuliah Kebangsaan ini, Kreativitas dan Produktivitas Generasi Muda untuk Indonesia Emas 2045. Bertindak sebagai Panelis Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd dan Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU

Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Sd mengatakan, kualiah kebangsaan sangat penting diberikan kepada mahasiswa. Penguatan kebangsaan akan menjadi bekal bagi mahasiswa untuk berkarya dan berperan dalam membangun negeri.

Prof Haryono memaparkan, kebangsaan memiliki beberapa dimensi. Antara lain nilai-nilai budaya bangsa dan selalu terbuka untuk menerima unsur-unsur kemajuan dari luar. “Sehingga kita memiliki kebangsaan yang inklusif, bukan eksklusif. Dengan tetap memegang teguh jiwa nasionalisme,” katanya.

Rektor juga menyampaikan terimakasih kepada Ganjar Pranowo yang telah menyempatkan diri menyapa ribuan mahasiswa UM dan perwakilan dari kampus-kampus di Malang Raya. “Semoga dengan kuliah kebangsaan ini, memberikan asupan yang bergizi supaya mahasiswa memiliki kreativitas dan produktivitas. Memiliki cakrawala yang luas dan dinamis,” harapnya, saat sambutan.

Dalam materinya, Ganjar Pranowo menerangkan tentang Blue Economy. Bahwa Indonesia, kata dia, saat ini dihadapkan pada berbagai persoalan. Antara lain problem pangan, energi, lingkungan, pendidikan dan lain-lain.

Selain itu, Ganjar juga menjelaskan tentang Cakupan Green Energi. Terobosan yang perlu dilakukan yakni dengan mengoptimalkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro hidro (PLTMH).

“Sebagai generasi muda jangan takut. Optimalkan potensi kalian dengan semangat gotong royong membangun negeri ini. Semoga anda semua, menjadi para pemuda yang kreatif produktif untuk mengakselerasi Indonesia Emas,” pungkasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU sebagai panelis menerangkan, ada empat revolusi dalam pendidikan. Yakni Revolusi struktural, berkaitan dengan kurikulum dan perangkat pembelajaran. Revolusi akreditasi, lebih mengutamakan pada outcome, bukan pada penilaian administrasi. Revolusi mengajar dan revolusi belajar.

“Revolusi mengajar, guru atau dosen harus adaptif dengan cara mengajar atau materi yang diajarkan. Termasuk revolusi belajar bagi mahasiswa, harus juga berkembang pada media digital, jangan hanya tergantung pada teks book,” terangnya. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img