.
Friday, December 13, 2024

Peta Pilpres Makin Terbuka; Pendamping Ganjar Diumumkan Hari Ini, Kabarnya Mahfud MD

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Yusril Sarankan Gibran Tak Ikut Pilpres 2024

MALANG POSCO MEDIA-Peta Pilpres 2024 mulai terbuka. Cawapres pendamping Ganjar Pranowo diumumkan Rabu (18/10) hari ini. Di kubu Prabowo Subianto, muncul Gibran Rakabuming Raka. Tapi ada elite pengusung Prabowo berharap putra Presiden Jokowi itu tak dicalonkan pasca putusan MK. 

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo diumumkan hari ini.

“Ibu Megawati Soekarnoputri menugaskan DPP PDI Perjuangan   berkoordinasi dengan TPN GP, sehingga Rabu besok pukul 10.00 WIB akan diumumkan cawapres yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo,” kata Hasto di Jakarta, Selasa (17/10) kemarin.

Dia mengatakan keputusan tersebut diambil setelah pimpinan PDI Perjuangan  melaporkan kepada Megawati terkait dinamika politik terkini. Khususnya setelah Putusan MK terkait batas usia capres-cawapres menjadi berusia 40 tahun atau pernah berpengalaman sebagai kepala daerah.

Hingga berita ini diturunkan pukul 20.25 WIB tadi malam belum muncul nama cawapres yang akan diumumkan. Hanya disebut berinsial M.

Sementara itu  Gibran Rakabuming Raka memastikan masih menjadi kader PDI Perjuangan. Itu setelah namanya mencuat sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto. 

Putra pertama Presiden Jokowi itu malah meminta wartawan

menanyakan kepada pihak yang menyebarkan berita ia pindah ke Golkar. “Tanya Jakarta, tanya yang bikin isu,” katanya.

Disinggung mengenai hubungannya dengan PDI Perjuangan, Gibran memastikan masih terjalin dengan baik. Bahkan dalam waktu dekat ia akan bertemu Sekjen DPP PDI Perjuangan  Hasto Kristiyanto di Jakarta. “Lihat saja besok. Kita lihat hasil diskusi besok,” katanya.

Di sisi lain, Ketua Umum PBB yang juga pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra menilai akan menjadi terhormat jika  Gibran  menolak maju sebagai bakal cawapres Pilpres 2024 meskipun Mahkamah Konstitusi telah mengubah syarat pendaftaran capres-cawapres.

Sebab lanjut Yusril,  jika memaksakan diri untuk maju, maka akan menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat. Sehingga, sebaiknya Gibran tidak memaksakan diri dan rakyat akan menaruh rasa hormat pada dirinya.

Yusril  yang juga anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo Subianto memastikan belum rapat bersama usai pembacaan putusan MK soal perubahan syarat pendaftaran capres dan cawapres untuk Pilpres 2024.

“Awalnya, kemarin ada undangan rapat bersama, tapi diundur dan hingga saat ini belum ada undangan kepada ketua partai politik di Koalisi Indonesia Maju,” kata Yusril.

Menurutnya, rapat bersama ketua umum parpol KIM untuk mencari bakal cawapres  baru digelar satu kali.  Yusril justru menyatakan  dirinya sudah siap menjadi calon wakil presiden (cawapres). Itu  sejak tahun 1999, sehingga jika didaulat menjadi bakal cawapres untuk Pilpres 2024 pun dia siap.

Jika ia diusung sebagai bakal cawapres, kemudian ditetapkan KPU  RI sebagai cawapres dan menang sebagai wapres, Yusril mengaku sudah paham dan tahu apa yang harus dia kerjakan.

Oleh karena itu, dia menilai tokoh-tokoh yang tidak memiliki pengalaman sebagai negarawan tapi dijunjung sebagai bakal cawapres akan mengalami kesulitan jika terpilih. Pasalnya perlu tenaga ekstra untuk adaptasi setidaknya dua tahun pertama baru bisa bekerja sebagai wapres.

Yusril memiliki pengalaman bekerja di pemerintahan, mulai dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan periode 1999-2001, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) periode 2001-2004, hingga sebagai Menteri Sekretaris Negara periode 2004-2007.

Nama Yusril diduga termasuk dalam nama-nama bakal cawapres untuk Prabowo Subianto. Yakni dari luar Jawa. (ntr/van) 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img