MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memberi perhatian penuh terhadap persoalan sejumlah warga terhadap TPA Supit Urang. Ia yang didampingi segenap pejabat Pemkot Malang pun duduk bersama dengan sejumlah warga pada Sabtu (21/10) siang untuk mencari solusi jalan keluar terhadap beberapa masalah yang dikeluhkan.
Wahyu menyebut, warga yang notabene merupakan Kabupaten Malang, tepatnya Desa Jedong tersebut menyampaikan ada tiga masalah yang disampaikan dan meminta untuk difasilitasi oleh Pemkot Malang. Menurut Wahyu semua persoalan yang disampaikan warga telah ditemukan jalan keluarnya.
“Alhamdulillah permasalahan sudah klir. Karena tadi juga didampingi OPD terkait, ada DLH, DPUPRPKP, BPBD, Dinkes, Diskominfo, Dinsos, pihak kecamatan, kelurahan hingga kepala Desa Jedong, untuk bisa terkait masalah ini. Langsung ada Kepala Dinas yang bisa menyelesaikan,” terang Wahyu usai pertemuan.
Wahyu pun membeber tiga persoalan yang ada. Pertama yakni terkait layanan kesehatan. Selama ini, warga yang rumahnya berlokasi sangat dekat dengan TPA Supit Urang sering mengeluhkan kesehatannya memburuk akibat tingginya aktivitas yang ada di TPA Supit Urang. Warga pun mengharapkan bisa mengakses layanan kesehatan yang terdekat, yakni di wilayah Kelurahan Mulyorejo Kota Malang.
“(Hasilnya) Ini tadi siap satu Desa Jedong akan dilayani dan itu gratis. Termasuk juga dengan ambulans, yang sakit siap 24 jam, puskesmas keliling akan siap datang kesana. Jadi keluhan yang selama ini, sudah bisa dilayani dan Alhamdulillah bisa ketemu ada Kadinkes, Kapuskesmas, terkait layanan kesehatannya,” katanya.
Lalu persoalan kedua adalah permintaan untuk pengadaan air bersih dengan sumur Artesis. Terkait permintaan ini, Wahyu memberi masukan dan pemahaman kepada warga bahwa model sumur Artesis justru rentan terkontaminasi dengan keberadaan TPA. Dua tahun atau lima tahun mungkin masih bagus, namun kedepannya tidak ada yang bisa menjamin.
“Nah lebih baik pakai layanan PDAM. Nanti saya minta pak Kadis DPUPRPKP, kemudian Direktur Perumda Tugu Tirta dan saya minta Perumda Tirta Kanjuruhan duduk bersama dengan kepala desa, kira kira bagaimana penyelesaian untuk air bersih,” sebutnya.
“Yang lebih enak saya minta mereka duduk bersama untuk melihat jaringan sekitar. Warga tidak banyak, tidak sampai 100 KK, nanti akan dilihat bagaimana polanya. Nanti saya minta dua kepala dinas dan kepala desa duduk bersama mencarikan solusi, ternasuk juga pembiayaannya,” sambung Wahyu.
Sedang persoalan terakhir, yakni permintaan adanya tembok penahan di sekitar TPA Supit Urang. Menurut Wahyu, untuk persoalan ini akan dilakukan bertahap, karena perlu tahap normalisasi sungai terlebih dahulu. Sebab di aliran sungai itu ada sebagian yang tertutup karena sedimen akibat longsoran. Ia pun meminta DPUPRPKP Kota Malang serta Dinas PU Kabupaten Malang untuk menormalisasi aliran sungai tersebut.
“Karena sudah bertahun tahun, semua persoalan sudah terfasilitasi. Semua kepala dinas yang sudah saya minta, harus ada progresnya untuk bisa sejauh mana, apa yang sudah dilakukan pasca pertemuan. Jadi semua sudah selesai, kita tinggal lihat,” pungkasnya. (ian/jon)