Air bersih nyaris jadi barang langka. Jangankan kemarau, musim hujan saja warga sulit mendapatkan air bersih. Begitulah kondisi di Dusun Banduarjo Desa Sumberpetung Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang. TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 118 tahun 2023 jadi solusi. Kini warga tersenyum, merasa lega.
=====
Listiono tersenyum. Warga Dusun Banduarjo Desa Sumberpetung Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang ini sedang senang. Siang itu, Senin (9/10), ia menyambut ramah Babinsa Sumberpetung Serda Deny Hadi Santosodi rumahnya. Kedatangan Serda Deny Hadi Santoso merupakan salah satu rutinitas kegiatan Babinsa menyambangi warga.
Kolam ikan hias depan rumah Listiono terisi air. Listiono menyampaikan terima kasih bahwa air mengalir di rumahnya. Sudah lancar. Dia antusias bercerita tentang manfaat besar TMMD. Salah satunya atasi persoalan ketersediaan air yang selama ini dialami warga. Itu dilakukan melalui program pipanisasi.
Selain itu kondisi tanah juga mempengaruhi. Dusun ini tanahnya didominasi batuan kapur. “Ada warga yang membuat sumur bor. Tapi sangat sulit, tanahnya mengandung batuan kapur,” kata dia.
Karena tanah bebatuan, mata bor yang digunakan kerap kali patah. Sehingga biaya pengeboran sumur pun sangat mahal. Hanya warga
dengan ekonomi berlebih saja yang bisa membuat sumur bor.
“TMMD ini obat bagi kami. Karena melalui program TMMD desa kami terutama Dusun Banduarjo mendapatkan sentuhan pembangunan. Salah satunya ketersediaan air, ” cerita Listiono kepada Malang Posco Media.
Dusun Banduarjo jauh dari pusat Kota Malang, hampir 40-an km jaraknya. Sedangkan jarak dengan Balai Desa Sumperpetung sekitar 7 Km. Dusun ini terletak di atas kawasan perbuktitan.
Letaknya berbatasan dengan Kecamatan Pagak, kecamatan lain di sekitar Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang. Cukup jauh dari pusat kota. Dari kantor balai desa saja jaraknya 7 kilometer. “Sehingga wajar jika dusun kami sedikit tertinggal dibandingkan dusun lain di desa ini, ” kata Listiono.
Termasuk pembangunan infrastruktur air bersih. Hampir sangat sulit diwujudkan. Apalagi kondisi geografis yang tidak memungkinkan.
Kini dusun yang kesulitan air itu sudah jadi kenangan. Cerita masa lalu. Program TMMD telah mengatasi masalah tersebut. Bahkan di saat musim kemarau sekalipun. Termasuk problem kerawanan sosial akibat air telah teratasi.
“Kami berharap tidak ada lagi konflik warga rebutan air. Karena air sudah melimpah,” harapnya.
Kepala Desa Sumberpetung H Hamim Achmad pun ikut senang. Warganya sudah terlayani air bersih melalui program TMMD.
Menurut dia, Dusun Banduarjo tidak memiliki sumber air yang cukup. Satu-satunya sumber air ada di ujung dusun. Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Pagak. Wilayah dengan jumlah penduduk sekitar 4.000 jiwa inipun kerap dilanda kekeringan.
“Di sana (Dusun Banduarjo) hanya ada satu sumber air. Namanya Sumber Mindi. Di situ awalnya warga bergantung hidup untuk memenuhi kebutuhan air sehari-harinya, ” kata Hamim mengawali ceritanya.
Minimnya air itu diceritakan Hamim karena faktor alam. Kondisi geografis di dusun tersebut berbeda dengan dusun lain di Desa Sumberpetung.
Dusun Banduarjo berada di dataran lebih tinggi. Sedangkan dua dusun lainnya yaitu Dusun Pondokobong dan Dusun Cungkal terletak di dataran lebih rendah.
“Saya menjadi kepala desa tahun 2019. Setelah itu langsung pandemi Covid-19. Dana Desa (DD) kami yang tadinya diprioritaskan untuk pembangunan sumur bor dialihkan pada program penanganan Covid-19, ” terangnya.
Namun demikian, Hamim tidak berhenti berjuang. Dia mencoba mencari bantuan. Di antaranya ke lembaga sosial lain untuk pembangunan sumur bor. Upaya itu membuahkan hasil. Ada 10 lembaga dan perusahaan yang bersedia membangun sumur bor di wilayah itu melalui program corporate social responsibility (CSR)
“Dari 10 itu, delapan titik sukses. Air mengalir ke rumah warga, d desa membantu membangun jaringan pipanisasi. Sementata di dua titik lainnya belum bisa. Hanya ada sumur saja, sedangkan jaringan pipanya belum dibangun karena desa telah kehabisan anggaran,” urai Hamim.
Di tengah kegalauannya, Hamim mendapat kabar baik. Desa Sumberpetung menjadi lokasi program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 118, tahun 2023.
“Sebetulnya tahun 2021 lalu kami disarankan oleh Babinsa Sumberpetung Serda Deny Hadi Santoso untuk membuat proposal terkait lokasi TMMD 118. Alasannya untuk percepatan pembangunan, ” tambah Hamim.
Proposal dibuat. Berisi tentang kondisi wilayah. Terutama infrastruktur Desa Sumberpetung yang sangat memprihatinkan. Termasuk infrastruktur masalah air bersih.
“Tahun 2022 lalu kami mendapatkan kabar dan kepastian. Desa kami menjadi lokasi TMMD 118,” urai pria asal Kabupaten Pasuruan ini.
Beragam upaya mensukseskan program TMMD pun disiapkan. Termasuk Sumber Daya Msnusia (SDM). Karena bagaimanapun Hamim menyebutkan TMMD sukses karena gotong royong.
“20 September 2023 lalu, program TMMD dimulai. Dibuka Bapak Bupati Malang HM Sanusi. Saat itulah semua pembangunan yang masuk sasaran TMMD dikerjakan. Termasuk membangun jaringan air bersih, ” urai Hamim.
Dia mengatakan pembangunan jaringan air bersih dilakukan di RT 44 RW 10 dan RT 51 RW11. Wilayah ini berada di Dusun Banduarjo Desa Sumberpetung. Total panjang jaringan air bersih yang dibangun mencapai 1.884 meter.
“Bersama anggota TNI, Polri serta warga lainnya kami bergotong royong membangun jaringan pipa. Tidak peduli panasnya terik matahari, dan peluh yang mengucur deras, seluruh anggota TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TMMD 118 Desa Sumberpetung dan warga tetap semangat, ” kata Hamim bersemangat.
Hasilnya pun luar biasa. Jaringan air bersih yang dibangun Satgas TMMD 118 Desa Sumberpetung di Dusun Banduarjo terwujud. Harapan warga mendapatkan air bersih terwujud.
Keberhasil program TMMD 118 inipun membuat warga tidak berhenti bersyukur. Mereka tak berhenti mengucapkan terima kasih kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dr H Dudung Abdurachman SE MM dan seluruh anggota Satgas TMMD yang terlibat.
Senyum bahagia juga dirasakan Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD 118 Desa Sumberpetung Kecamatan Kalipare Letkol Inf Arief Nurbianto SIP MM.
Dia mengatakan selama 30 hari melaksanakan program tidak mendapatkan kendala apapun. Ia selalu memantau perkembangan program dengan datang ke lokasi langsung tidak henti-hentinya memberikan semangat kepada anggotanya.
“TMMD merupakan program TNI AD untuk membantu pemerintah daerah mewujudkan percepatan pembangunan. Alhamdulillah, 30 hari kami melaksanakan tugas, semuanya selesai 100 persen, ” kata Letkol Inf Arief Nurbianto SIP MM.
Dia menjelaskan, dalam program TMMD terdapat 11 sasaran fisik yang menjsdi prioritas pembangunan. Mulai dsri pembangunan jalan rabat beton, pembangunan jalan utama akses pertanian, pembangunan drainase, pembangunan dinding pembatas tanah, sampai pembangunan saluran air bersih.
“Di sini juga ada sasaran tambahan. Yaitu pembangunan pos kamling,” katanya.
Arief yang juga menjabat Dandim 0818 Kabupaten Malang dan Kota Batu ini menceritakan program TMMD telah direncanakan dengan matang satu tahun sebelumnya. Perencanaan pun dilakukan oleh pejabat Dandim 0818 sebelumnya.
“Saya baru satu bulan menjabat Dandim. Langsung mendapat program TMMD ini. Tapi karena perencanaannya yang sudah sangat matang, praktis tidak ada kendala yang ditemukan di lapangan. Semuanya berjalan sesuai yang direncanakan,” kata Arief.
Tidak terkecuali program pembangunan sarana air bersih. Saat di lapangan anggota yang tergabung dalam Satgas TMMD 118 melakukan pemetaan area. Terkait pemetaan untuk lokasi galian pipa.
“Jangan sampai apa yang kami lakukan merugikan warga lainnya. Konsep gotong royong juga ditekankan di sini,” ujarnya.
Setelah matang barulah pembangunan jaringan air bersih dilakukan. Satu per satu pipa dipasang. “Seluruhnya bekerja tanpa kenal lelah. kami bersyukur karena jaringan untuk air bersih terpasang sempurna. Air sudah mengalir ke rumah warga. Sehingga diharapkan tidak ada lagi warga yang kesulitan air, bahkan di saat musim kemarau sekalipun, ” tambahnya.
Arief menyebutkan TMMD ini menghabiskancanggaran sekitar Rp 2 miliar. Anggaran itu disokong oleh pemerintah daerah melalui APBD Kabupaten Malang tahun 2023. (ira ravika/van/bersambung)