.
Friday, November 8, 2024

Universitas Negeri Malang; Diskusi Kebangsaan Perkuat Pemahaman Multikulturalisme

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM) menggelar Seminar Pembinaan Mental Kebangsaan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula FIP UM, Jumat (20/10) lalu. Acara dibuka oleh Wakil Dekan II FIP UM, Dr. Murtiningsih, M.Pd.

Dalam kesempatan tersebut, Murtiningsih mengatakan, bahwa seminar ini adalah langkah positif dalam upaya mempromosikan pemahaman multikulturalisme dan memperkuat mental kebangsaan di kalangan generasi muda. Dia berharap, pengetahuan yang diperoleh dalam seminar ini akan terus memberi dampak positif bagi masyarakat dan negara.

- Advertisement -

“Kehidupan multikultural adalah bagian integral dari eksistensi kita di dunia ini. Di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, kami percaya bahwa keberagaman budaya adalah salah satu kekuatan besar yang memperkaya masyarakat dan menguatkan bangsa,” jelasnya.

Seminar ini mengambil tema : Hidup Berbangsa Dengan Kesadaran Multikultural: Praktik Baik Keseharian. Pembicara pertama, Dr. Ahmad Izzuddin dari UIN Maulana Malik Ibrahim, yang membagikan wawasan mendalam tentang pentingnya kesadaran multikultural dalam kehidupan sehari-hari. Pembicara selanjutnya yaitu Atthasilani Ghandasilani Uun Triya Tribuce dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Kertarajasa, yang memberikan perspektif unik tentang toleransi antar agama dan kerukunan dalam masyarakat.

Para peserta terlibat dalam diskusi yang berharga, pertanyaan, dan refleksi tentang bagaimana keberagaman budaya dan kesadaran multikultural dapat memperkuat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.

Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, peneliti, dan masyarakat umum yang tertarik dalam isu-isu multikulturalisme dan pembinaan mental kebangsaan. Dalam suasana yang penuh semangat, peserta berhasil menggali wawasan yang dalam tentang pentingnya memahami dan menghargai keragaman budaya.

Ketua Departemen Administrasi Pendidikan, Dr. Teguh Triwiyanto, M.Pd. berharap seminar ini memberikan harmonisasi antar peserta. Diskusi yang dilakukan tanpa memandang latar belakang budaya, agama, atau etnisitas. Hal ini dapat menjadi modal sosial hidup bersama secara harmonis.

“Dalam keragaman itulah kita menemukan kesempatan untuk belajar satu sama lain, memahami perbedaan, dan memperkaya diri kita sendiri. Kita harus bersama-sama memahami bahwa multikulturalisme adalah landasan yang kuat untuk membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berkeadilan. Ini adalah tugas kita untuk menjaga dan merawat nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari kita,” jelasnya. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img