Malang Posco Media – Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Jawa Tengah mengumpulkan berbagai barang bukti yang diperoleh saat melakukan olah TKP terkait insiden keretakan jembatan kaca yang menyebabkan adanya korban di area wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas.
“Siang hari ini, tim Bidlabfor Polda Jateng sudah melakukan pemeriksaan. Namun demikian, hasil pemeriksaan kami belum selesai dan diperlukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium,” kata Kepala Subbidang Fisika Bidlabfor Polda Jateng Kompol Setiawan Widianto usai olah TKP di kawasan wisata “The Geong”, Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/10).
Setiawan melanjutkan, temuan dari pemeriksaan akan diberikan kepada Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banyumas. Mengenai barang bukti yang telah diamankan, ia menuturkan termasuk spons yang berfungsi sebagai penahan getaran pada kaca, serpihan kaca dari jembatan tersebut, dan juga besi kanal yang menjadi kerangka dari jembatan kaca.
“Nanti, tentunya habis ini, saya lakukan pemeriksaan lagi dan akan kami laporkan secara komprehensif kepada Bapak-Bapak dari Polresta (Banyumas),” kata Setiawan dengan didampingi Kasatreskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi Siswanto.
Menurut Setiawan, olah TKP dan pemeriksaan laboratorium forensik tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab pecahnya lembaran kaca pada wahana jembatan kaca tersebut. Dalam hal ini, Bidlabfor Polda Jateng akan mengecek dengan spesifikasi dan standar pemasangan jembatan kaca.
“Sementara ini, kami baru membawa tiga sampel. Nanti berkembang, kami kan belum selesai juga ini,” tambah Setiawan.
Dia juga belum bisa memastikan berapa lama pemeriksaan tersebut selesai karena tempat kejadian perkara cukup sulit dijangkau.
Insiden pecahnya jembatan kaca “The Geong” di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus itu terjadi pada Rabu (25/10), sekitar pukul 10.00 WIB. Peristiwa itu terjadi saat 11 wisatawan dari Cilacap sedang menjajal wahana jembatan kaca itu.
Ketika beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan kaca setinggi 10 meter itu, tiba-tiba kaca yang mereka injak pecah. Akibatnya, empat orang terperosok, di mana dua orang di antaranya jatuh ke tanah dan dua orang lain bergelantungan pada kerangka jembatan.
Seorang wisatawan berinisial FA (49) dinyatakan meninggal dunia setelah jatuh, sedangkan korban AI (41) mengalami luka-luka. Sementara itu, korban yang bergelantungan pada kerangka jembatan ialah WA (39) dan SSP (45).(ntr/mpm)