MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswa-siswi MIN 2 Kota Malang mendapat pengalaman berharga. Pengalaman yang menjadi wawasan baru bagi mereka. Berkunjung ke tempat ibadah lima agama. Khususnya yang ada di Malang.
Rabu (25/10) lalu, dalam kegiatan Outing Class siswa kelas 6 berkunjung ke Masjid Jami Kota Malang, Gereja Katedral Ijen, Vihara di Pendem Batu, Klenteng En Ang Kiong, dan Pura di Singosari. Ini merupakan pengalaman baru yang belum pernah mereka dapatkan. Karena tempat ibadah selama ini akrab diketahui hanya masjid.
Maka dalam konteks pendalaman materi pelajaran PKn, Ilmu Pendidikan Sosial, dan Bahasa Indonesia, mereka diajak untuk mengetahui lebih dekat dengan tempat ibadah agama lain. “Tentu ini pengalaman baru bagi anak-anak, mereka bisa melihat lebih dekat seperti apa tempat ibadah agama lain. Supaya wawasan mereka lebih luas, tidak hanya mengetahui Masjid sebagai tempat ibadah kita,” ucap Kepala MIN 2 Kota Malang, Nanang Sukmawan S.Pd, M.Pd.I.
Tidak hanya berkunjung, siswa juga melakukan dialog dengan pemuka agama di masing-masing tempat ibadah. Bersama pendeta, romo, biksu dan lain-lain. Dari diskusi itu ada banyak informasi yang mereka dapatkan tentang tempat peribadatan, sekitar sejarah dan sebagainya.
Nanang menjelaskan kunjungan ke beberapa tempat ibadah ini merupakan implementasi dan pendalaman materi pelajaran yang selama ini dipelajari di kelas. Temanya, Moderasi Beragama. Dari tema tersebut dikembangkan pada sikap toleransi dan saling menghargai. “Harapannya tumbuh kasih sayang, saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama,” ucap Nanang.
Dalam kegiatan ini MIN 2 Kota Malang menjalin kerjasama dengan beberapa tempat ibadah. Komunikasi dibangun demi lancarnya kegiatan ini. “Alhamdulillah kami diterima dengan baik, dan anak-anak mendapat ilmu yang bermanfaat,” kata dia.
Nanang juga menyampaikan terimakasih atas peran serta orang tua yang ikut mendampingi siswa. Ada sebanyak 177 siswa kelas 6 yang mengikuti kegiatan ini.
Mereka didampingi guru dan pengurus paguyuban orang tua. Dukungan orang tua sangat berarti untuk ikut andil dalam mensukseskan kegiatan. “Kunjungan ini dilaksanakan bersama, tidak dipecah. Orang tua ikut mengawal dari tempat satu tempat yang lain,” terang Nanang.
Sementara itu, tugas siswa tidak hanya kunjungan. Mereka mendapat tugas untuk mendeskripsikan pengalamannya dalam bentuk tulisan. Anak menceritakan kembali pengalaman mereka melalui tulisan.
Koordinator Bidang Kurikulum MIN 2 Kota Malang, Indah Sulistyaningtyas, S.Pd. M.Pd., mengatakan ada tujuan besar dalam kegiatan outing class kali ini. Anak didiknya menjadi semakin mengerti nilai-nilai toleransi. Mereka menjadi lebih mengetahui pluralisme bangsa ini.
“Sehingga mereka mengetahui bahwa agama di Indonesia tidak hanya Islam. Tetapi ada beberapa agama lain yang wajib dihormati. Perbedaan menjadi keniscayaan yang pada akhirnya anak-anak kami memiliki rasa empati dan toleransi,” katanya, Kamis (26/10) kemarin.
Menurutnya, selama ini siswa mengetahui dari buku dan video. Maka di Outing Mandiri mereka dikenalkan secara langsung. Mereka dipandu langsung oleh petugas di rumah ibadah terkait. “Sehingga pengetahuan anak menjadi riil. Tidak hanya membayangkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kamis (26/10) kemarin juga ada yang seru di MIN 2 Kota Malang. Ada kegiatan Panen Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5 PPRA) Kelas 1 dan 4. Siswa kelas 1 unjuk karya di panggung utama yang ada di halaman madrasah.
Temanya, Hidup Berkelanjutan, Cerdik Mengolah Sampah Plastik. Dari tema ini ada beragam karya yang ditampilkan. Diantaranya berbagai pakaian daur ulang yang ditampilkan melalui penampilan seni gerak dan lagu. Juga ada pameran karya seni yang terbuat dari barang-barang bekas plastik. (sir/imm)