.
Thursday, December 12, 2024

Cuaca Ekstrem Hantui Malam Pergantian Tahun, PT DLU Siapkan Keamanan Transportasi Laut

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Fenomena cuaca ekstrem selalu terjadi setiap pergantian tahun di Indonesia. Hal itu menjadi ancaman bagi kelancaran transportasi khususnya transportasi laut. Untuk memastikan kesiapan angkutan laut dan kemanan penumpang, PT Dharma Lautan Utama (DLU) menggelar rakor angkutan Natal 2023, Tahun Baru 2024 dan antisipasi cuaca buruk di el Hotel Kartika Wijaya Batu, Jumat (27/10) kemarin.

“Dalam mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi setiap pergantian tahun ada sejumlah langkah taktis yang telah kami disusun dalam rakor tersebut. Tujuannya untuk menghindari dan meminimalisir adanya kejadian tak diinginkan bagi pengguna transportasi laut,” ujar Dirut PT DLU Erwin H Poedjono kepada Malang Posco Media, kemarin.

Ia menerangkan, cuaca buruk selalu terjadi setiap akhir tahun. Terlebih di saat yang sama pula, juga terjadi lonjakan penumpang yang cukup signifikan. Bahkan diprediksi ada kenaikan lonjakan penumpang transportasi laut mencapai 5 persen.

“Beberapa persiapan yang kami lakukan antara lain dengan menyiapkan SDM lewat program pelatihan untuk meningkatkan kewaspadaan, melakukan mitigasi sekaligus bagaimana mengatasi situasi darurat ketika terjadi,'” bebernya.

Untuk kesiapan dari segi armada juga akan dilakukan secara on the spot dengan check rutin terhadap konstruksi kapal, peralatan kapal, alat komunikasi dan lain-lain. Termasuk jumlah armada agar performance pelayanan transportasi tetap terjaga dan optimal.

“Selain itu kami juga terus menjalin koordinasi dengan semua stakeholder seperti Kementerian Perhubungan. BMKG, Pelindo, Syahbandar, Galangan Kapal, pelabuhan hingga Basarnas dan stakeholder lain berkaitan dengan transportasi dan keselamatan penumpang,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum GAPASDAP (Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo menambahkan kewaspadaan cuaca buruk harus ditingkatkan. Terlebih beberapa waktu belakang terdapat kecelakaan yang diakibatkan karena terbakarnya baterai lithium atau bahan bakar dari motor listrik yang diangkut di atas kapal.

“Kejadian seperti itu sudah terjadi 3 kali dalam kurun waktu setahun ini. Untuk itu kami berharap agar pihak regulator seperti Kemenhub mulai mengatur regulasi baru terkait pengangkutan kendaraan listrik,” paparnya.

Meski begitu, PT DLU juga telah mengantisipasi gangguan tersebut dengan menawarkan inovasi Cargo Declaration. Dimana kebijakan tersebut memastikan muatan barang yang diangkut di atas kapal tidak berbahaya atau bahkan over dimensi atau overload.

“Saya kira, keselamatan penumpang itu menjadi tanggung jawab semua pihak, Jadi bukan hanya tanggung jawab operator saja. Tapi harus didukung dengan regulasi keselamatan yang baik, khususnya untuk aturan muatan baterai lithium motor listrik yang mudah terbakar,” urainya.

Dengan adanya rakor tersebut mendapat apresiasi dari Pengamat Kebijakan Publik Bambang Haryo Soekartono. Pasalnya rakor tersebut menjadi langkah antisipasi terhadap cuaca buruk yang terjadi setiap akhir tahun.

“Apa yang dilakukan PT DLU bisa menjadi contoh bagi operator lain. Bahkan, PT DLU tercatat menjadi perusahaan pelayaran yang punya inisiatif menyiapkan perencanaan secara matang dalam menghadapi cuaca buruk sejak dini,” terangnya.

Dengan kesiapan matang tersebut, lanjut dia, bisa diartikan perusahaan pelayaran ini sudah siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Sehingga saat memasuki peak season Nataru, keselamatan pengguna transportasi laut dipastikan benar-benar terjamin. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img