MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Islam menganjurkan umatnya agar senantiasa meningkatkan keimanan pada dirinya dan giat dalam menuntut ilmu setinggi-tingginya agar kesuksesan dalam hidup dapat tercapai. Hal itulah yang dipegang teguh oleh Guru MTs Hasyim Asy’ari Kota Batu, Khusnul Fatimah untuk bisa meraih sukses dan bermanfaat bagi sekitarnya.
Warga Jl. Wukir Kel. Temas Kec. Batu Kota Batu ini tak pernah berhenti untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Salah satunya dengan melanjutkan sekolah S2 demi menambah ilmu yang nantinya akan bisa Ia tularkan kepada rekan-rekan dan para siswa-siswinya.
Menariknya lagi, Khusnul sapaan akrabnya berangkat dari kalangan ekonomi bawah. Sehingga untuk bisa melanjutkan pendidikan tak mungkin dengan menggunakan biaya pribadi atau dengan kata lain, Ia harus mencari beasiswa.
“Bagi saya menuntut ilmu setinggi-tingginya adalah sebuah kewajiban. Terlebih sebagai guru di sekolah swasta harus terus membekali diri degan ilmu agar tidak ketinggalan. Apalagi tuntutan guru harus tinggi kualifikasinya,” ujar Khusnul kepada Malang Posco Media.
Dengan berbagai tantangan dunia pendidikan itulah membuat perempuan yang pernah meraih Juara 1 Menulis Puisi Nasional Tema Masa Lalu, Penerbit Acitya Nindya ini harus melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Dengan kondisi ekonomi serba kecukupan, Ia melihat peluang dengan ikut beasiswa LPDP-Kemenag agar bisa mengembangkan karir dan pengalaman.
“Beasiswa LPDP BIB Kemenag RI jadi jalan satu-satunya bagi saya untuk bisa mengejar ilmu. Sehingga saya coba untuk ikut. Pertama tahun 2021 saya gagal karena test toefl. Kemudian kembali mencoba tahun 2022 yang kemudian berhasil lolos administrasi, tes CAT hingga tes wawancara,” beber guru yang aktif menulis dan telah mencetak beberapa buku secara mandiri maupun antologi ini.
Membanggakannya lagi, alumnus S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini FKIP Unisma ini menjadi satu-satunya guru dari Kota Batu yang berhasil lolos beasiswa LPDP BIB Kemenag RI. Sehingga kesempatan tersebut tidak disia-siakan olehnya, apalagi Ia mendapat dukungan penuh oleh keluarga dan juga Kepala Sekolah MTs Hasyim Asy’ari Kota Batu, Kostradi Mudhakir.
Saat ini, perempuan yang aktif dalam organisasi MGMP Bahasa Indonesia Kota Batu selain sibuk mengajar juga tengah menyelesaikan tesis S2. Di mana Ia mengangkat pengembangan bahan ajar teks cerpen berbasis mobile learning dengan pembelajaran berdiferensiasi untuk kelas IX di MTs Hasyim Asy’ari Kota Batu.
“Saya mengangkat tesis tersebut karena ingin mengembangkan bahan ajar untuk para siswa agar tidak terpaku pada buku. Karena dengan perkembangan teknologi saat ini, anak-anak butuh inovasi yang menarik agar belajar anak semakin semangat dan mampu menyerap pembelajaran dengan mudah,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, bahwa pembelajaran dengan diferensiasi berdasarkan gaya belajar sangat penting. Itu karena setiap anak memiliki minat berbeda terhadap gaya belajar, ada anak yang kinestetik atau pembelajaran dengan praktik, ada yang visual dengan menonton film atau membaca dan ada juga auditori atau gaya belajar dengan mendengar.
“Dari apa yang telah saya jalani ini saya berharap temen-teman guru di Kota Batu termotivasi untuk bisa melanjutkan pendidikan mereka dengan memanfaatkan program beasiswa dari pemerintah (LPDP). Karena dengan menimba ilmu sebanyak mungkin tidak hanya bermanfaat pada diri sendiri, tapi juga lembaga kita mengajar dan tentunya bagi para siswa yang kita ajar,” paparnya.
Lebih dari itu, dengan berbagai prestasi dan capaian yang telah Ia raih memperlihatkan bahwa MTs Hasyim Asy’ari yang merupakan sekolah swasta tetap bisa bersaing dengan sekolah lain. Pasalnya sekolah akan terus berkembang dengan memiliki guru yang berkompeten di bidangnya dan siswa berprestasi sangat berpotensi untuk memajukan dunia pendidikan. (eri)
