.
Thursday, December 12, 2024

Perbaikan Jembatan Kaca KWJ Jadi Prioritas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kondisi retaknya jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Warna Warni Jodipan (KWJ) dan Kampung Tridi akhirnya mendapat atensi nasional. Bahkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ikut memonitor perkembangan isu tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Baihaqi usai melakukan rapat bersama seluruh pihak terkait untuk membahas jembatan kaca, Selasa (31/10) kemarin di Balai Kota Malang. Rapat yang dipimpin oleh Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso, dan dihadiri oleh Disporapar Kota Malang, DPUPRPKP Kota Malang hingga perwakilan warga kedua kampung tersebut.

“Saat kami rapat tadi langsung ditelpon oleh salah satu direktur destinasi di Kemenparekraf menanyakan hal ini. Berarti ini menjadi atensi karena memang setelah kejadian di Banyumas jangan sampai terjadi lagi di Kota Malang. Tetapi ini kasusnya beda, secara kontruksi aman, tetapi butuh perawatan. Yang retak itu adalah retak ringan karena sealentnya (perekat) itu lepas, tapi untuk jangka pendeknya perlu dilakukan penanganan,” ungkap Baihaqi usai rapat kepada Malang Posco Media.

Berdasar hasil rapat itu, pihak terkait dalam hal ini DPUPRPKP Kota Malang akan melakukan penanganan selama jembatan kaca itu ditutup. Jembatan kaca baru diperbolehkan ketika penanganan tersebut dipastikan selesai dan sempurna.

Terkait status jembatan apakah sudah termasuk aset Pemkot Malang atau belum, Baihaqi menekankan yang utama adalah penanganan segera. Sebab keselamatan jiwa sangat diprioritaskan dan status asetnya akan diurus kemudian.

“Sekarang yang kita lakukan adalah percepatan dalam penanganan masalahnya. Karena masalah psikologis kunjungan wisata, ini kan yang banyak datang dari mancanegara, kalau tidak segera kita lakukan, ini akan berdampak pada tingkat kunjungan wisata yang selama ini sudah hidup, sudah menggeliat, dampak ekonominya luar biasa, dan ini yang perlu harus kita jaga, dampak psikologis terkait dengan kunjungan wisata,” tutur Baihaqi.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Malang, Diah Ayu Kusuma Dewi menambahkan perbaikan ditargetkan segera berjalan pada pekan ini dan paling lambat pada pekan depan nanti. Dalam hal ini, DPUPRPKP Kota Malang akan menyusun RAB dalam beberapa hari ini. Anggarannya akan diambilkan dari dana insidentil dinas terkait dan ia meyakni biaya perbaikan tidak terlalu tinggi.

“Kalau perkiraan saya bisa di bawah Rp 100 juta. Makanya insidentil. Hanya sekarang teman-teman PUPR harus ngecek lagi ke lokasi dengan lebih detail, terus nanti baru dihitung yang mendesak yang mana, yang belum mendesak yang mana,” beber Diah

Ia memperkirakan, perbaikan diharapkan bisa berjalan satu Minggu maksimal dua Minggu. Proses perbaikan harus cepat karena dikhawatirkan jika terlalu lama bakal mengganggu geliat ekonomi warga setempat.

“Untuk perbaikan, tidak ada yang diganti. Hanya injeksi semen untuk beberapa kolom yang retak itu. Terus sealent-nya kaca itu nanti diperbaiki lagi, karena katanya lem-lem kacanya itu kan sekarang sudah agak berjarak karena memuai kena panas ini,” tutup Diah. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img