MALANG POSCO MEDIA, MALANG – STIKES Widyagama Husada melaksanakan rapat terbuka senat dalam acara Wisuda ke-20 Program Diploma, Sarjana dan Angkat Sumpah Profesi Ners ke-9, Sabtu (4/11) lalu. Acara ini dilaksanakan di Hall Lantai 5 Universitas Widyagama Malang.
Pada wisuda tahun ini, STIKES Widyagama Husada meluluskan sebanyak 120 tenaga kesehatan. Terdiri dari 17 Lulusan Diploma Kebidanan, 29 Sarjana Kesehatan Lingkungan, 44 Sarjana Keperawatan dan 30 Ners.
Ketua STIKES Widyagama Husada dr. Rudy Djoegijantoro, MMRS mengatakan, hingga saat ini sudah ada 2.381 lulusan yang dihasilkan. Mereka memiliki kompetensi sesuai standar pendidikan yang telah ditetapkan dan dibekali nilai-nilai keagamaan, kewirausahaan dan Ke-Indonesiaan sebagai keunggulannya. “Dengan harapan dapat memberikan kontribusi untuk pembangunan kesehatan di Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan prosesi angkat sumpah untuk tenaga bidan, tenaga sanitarian dan ners sebagai legalisasi profesi dan telah lulus secara akademik maupun lulus uji kompetensi profesi. Ini merupakan tahun ketiga diselenggarakan exit-exam untuk profesi bidan dan profesi ners. “Alhamdulillah pada tahun ini Hasil Uji Kompetensi Bidan Indonesia STIKES Widyagama husada adalah lulus 100 persen,” ungkap Rudy.
Dia berharap para alumni bersama-sama berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita STIKES Widyagama Husada. “Kami percaya bahwa bersama-sama, kita dapat mencapai hasil yang luar biasa dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat luas,” imbuhnya.
Menurutnya, perkembangan dunia pendidikan tidak pernah berhenti, selalu beriringan dengan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi. Dalam konteks ini, STIKES Widyagama Husada perlu mengingat pesan berharga yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, terutama dalam prinsip Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. “Prinsip ini mengajarkan pentingnya kepedulian, pembangunan, dan pengabdian,” kata dia.
Rudy mengatakan guru bukan hanya seorang individu, tetapi juga merupakan lambang pendidikan sebagai pilar dalam pembangunan bangsa. Dia yakin pendidikan yang kuat akan menghasilkan sumber daya manusia yang berdaya, yang akan menjadi pondasi kuat bagi kemajuan bangsa.
Tiga nilai warisan dari Ki Hajar Dewantara itu menjadi inspirasi bagi STIKES Widyagama Husada, agar bisa menjadi pusat akademik yang unggul, memberikan contoh yang baik, berperan utama dalam menggerakkan perubahan, serta menjadi penjaga setia dalam proses pembangunan bangsa. “Saat ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kontribusi sejauh mana STIKES Widyagama Husada telah berperan dalam perkembangan bangsa ini secara keseluruhan,” tambahnya.
STIKES Widyagama Husada masih memiliki sejumlah tantangan internal yang harus diatasi, seperti peningkatan kualitas pendidikan. “Kita harus memiliki sikap yang lebih terbuka, yang akan memungkinkan kita untuk memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam proses pembangunan,” pungkasnya. (imm)