.
Thursday, December 12, 2024

Tertawa Pangkal Sehat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

     Di tengah kecamuk pertarungan antar para pendukung Capres dan Cawapres jelang Pemilu 2024, belakangan banyak orang yang sedang dilanda stres dan dijangkiti berbagai penyakit. Seperti tekanan darah tinggi, depresi, penyakit jantung, insomnia, kerusakan syaraf, kendala pencernaan, gangguan haid, migrain, stroke, kanker, dan bahkan bunuh diri.

     Salah satu penyebab stres biasanya karena terlalu serius menghadapi hidup. Hidup memang perlu keseriusan, namun hidup juga membutuhkan relaksasi atau joke untuk menderaikan tawa. Sikap serius bukan berarti haram untuk tertawa.

     Mengutip Anastasia Ayu dalam buku ‘Terapi Tertawa untuk Hidup Lebih Sehat, Bahagia dan Ceria’ (2011), hidup yang terlalu serius bukanlah sesuatu yang produktif. Sebaliknya jika seriusnya berlebihan akan menimbulkan banyak hal yang destruktif.

Tuntutan hidup yang menegangkan kerap memaksa seseorang menjadi stres berat dan untuk menghilangkannya membutuhkan ongkos yang tidak murah. Ada yang melakukan relaksasi, meditasi, pijat, piknik, atau jalan-jalan sembari mencari hiburan. Tak jarang orang merogoh kocek sangat mahal hanya sekedar ingin bersenang-senang beberapa menit saja. Demi menghilangkan stres, seseorang memerlukan suasana santai dan cukup menerapinya dengan tertawa.

Manfaat Tertawa

     Saat tertawa, seseorang umumnya tertawa begitu saja tanpa memikirkan apa yang terjadi dalam tubuhnya. Peneliti Dacher Keltner, profesor psikologi dari University of California, mengungkapkan bahwa tertawa membuat seseorang jadi bernapas lebih normal. Sembilan puluh persen tertawa melibatkan embusan napas dalam-dalam. Hal ini membuat denyut jantung dan tekanan darah menurun sehingga seseorang memasuki fase tenang.

     Tertawa merupakan reaksi psikologis sekaligus fisiologis ketika merasakan hal-hal yang lucu. Tertawa bisa menjadi obat hati tatkala sedang dirundung sedih atau sunyi yang menyakitkan. Ketika mulai tertawa, beban mental pun akan terasa lebih ringan.

     Bukan hanya sebagai ekspresi gembira, tertawa juga bisa mengundang banyak manfaat bagi kesehatan badan. Para ahli telah membuktikan bahwa tertawa dapat mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan daya tahan tubuh.

     Selain itu, tertawa bermanfaat untuk merangsang mood, memperbaiki fungsi otak, melindungi jantung, merapatkan hubungan dengan pasangan, melegakan, dan menenangkan perasaan. Seorang kawan berseloroh, pilih mana: punya pasangan yang manis atau yang humoris?

     Bila menuruti psikolog John Gottman dari sebuah pusat konseling hubungan di Seattle, Amerika Serikat, pasangan yang sering melontarkan lelucon ringan dan sering berbagi tawa cenderung memiliki pernikahan yang lebih baik.

     Tak heran bila tertawa membuat seseorang akan tampak lebih awet muda. Kenyataannya, tertawa dapat meningkatkan hormon endorfin dan mengurangi stres, sehingga meringankan ketegangan otot-otot di wajah.

     Tertawa juga dapat menstimulasi sirkulasi darah dan membantu relaksasi otot. Kedua hal tersebut dapat mengurangi beberapa gejala fisik yang ditimbulkan oleh stres, seperti ketegangan pada otot leher dan bahu. Sebuah studi yang dilakukan Oxford University menyimpulkan, hanya tertawa secara lepas saja yang mampu meningkatkan hormon bahagia, endorfin.

     Sementara menurut Profesor Robin Dunbar, ahli biologi revolusioner Inggris, membandingkan antara responden yang menonton film komedi dengan film serius. Kemudian dia menanyakan toleransi mereka terhadap penyakit. Tes tersebut di antaranya berapa lama mereka mampu memegang botol wine yang baru keluar dari pendingin, dan menekuk lutut dengan punggung bersandar ke dinding. Hasilnya, mereka yang menonton komedi dan tertawa lebih sering memiliki toleransi lebih tinggi terhadap penyakit.

     Tertawa juga membantu melepaskan emosi dan ketegangan. Orang biasanya menyimpan emosi ketimbang mengeluarkannya saat marah, takut, sedih, stres, atau bosan. Tertawa merupakan cara alternatif untuk menemukan jalan keluar dari ketegangan. Itulah mengapa orang stres pergi menonton film lucu, acara stand-up comedy, atau pertunjukan sejenisnya yang mengundang tawa.

     Kesimpulannya, tertawa itu pangkal sehat dan sangat bermanfaat. Namun, pastikan untuk tidak melakukannya secara berlebihan. Sebab, tertawa yang tidak terkontrol atau di waktu yang kurang tepat tidak akan membawa kemanfaatan.

     Terlalu banyak tertawa sehingga memunculkan senda gurau yang tak bermakna justru menjadi penyakit tersendiri. Tertawa akan menjadi hal positif dan menyehatkan sepanjang dilakukan pada kondisi yang tepat dan dalam kadar yang pas.

Komunitas Terapi Tawa

     Di beberapa negara maju, kini telah menjamur beberapa komunitas yang menawarkan terapi tertawa sebagai media kesehatan dan kebahagiaan. Dalam terapi tersebut dimulai dengan tahap demi tahap sehingga efek yang dirasakan bagi yang tertawa benar-benar bermanfaat. Misalnya, di Amerika Serikat dan Kanada, sedikitnya ada sekitar 300-an klub tertawa.

     Salah satu syarat mengelola klub tertawa yang sukses ialah memiliki seorang koordinator yang tugasnya bukan sebatas mengisahkan cerita-cerita lucu dan membuat orang tertawa atau menampilkan gerakan-gerakan yang unik.

     Tugas utamanya dengan mengawali tahap tertawa, latihan pernapasan, dan perenggangan otot. Selanjutnya ia memotivasi orang lain agar menyinkirkan rasa takut sambil bermain-main, sehingga tawa buatan bisa menjelma menjadi derai tawa ceria yang alami.

     Bahan lelucon bisa didapat dari kontak mata, teori kekonyolan, persepsi kebodohan, main-main, tingkah kekanan-kanakan, cerita anekdot dan sebagainya. Aneka materi lucu itu kemudian didesain sedemikian rupa melalui latihan yang tepat. Melalui latihan menjalani hari-hari dengan gelak tawa bisa membuat kehidupan jadi lebih ringan.

     Apa pun caranya, tertawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tanpa tertawa hidup ini akan terasa hambar (asal jangan tertawa sendirian, terlebih di tengah malam!). Alhasil, ada alasan rasional dan ilmiah mengapa tertawa itu baik untuk kesehatan. Malah tertawa secara lepas atau terpaksa, efeknya tetap bermanfaat. Mari tertawa bersama! (*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img