.
Thursday, December 12, 2024

Krisis Air Berkelanjutan, Meluas ke Sumawe

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Memasuki dasarian ketiga bulan November, krisis air masih terasa. Titik terdampak krisis air bersih meluas hingga 20 desa, paling banyak di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe). Dari jumlah itu, 19 di antaranya masih harus disuplai bantuan air bersih, sementara satu desa sudah dihentikan lantaran kebutuhan air telah teratasi melalui Hipam.

Data dari BPBD Kabupaten Malang, krisis air meluas ke Desa Klepu, Sumbermanjing Wetan dan Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung. Dalam rinciannya titik yang terdampak hingga kemarin, dua desa di Jabung, satu desa di Singosari, empat desa di Kalipare, satu desa di Donomulyo, dan satu desa di Kalipare.

Sementara terbanyak, yakni 11 desa di Sumbermanjing Wetan. ‘Untuk Desa Kalirejo, sudah minta dihentikan sejak 19 November kemarin, karena Hipam sudah bisa mengalir,” jelas Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pratama BPBD Kabupaten Malang, Isa Ansori sat dikonfirmasi Malang Posco Media, Senin (20/11).

Setiap harinya, kata Isa, BPBD mendistribusikan air bersih sejumlah 15 ribu hingga 20 ribu liter pada setiap titik kekeringan. Diharapkan hal ini dapat meringankan kondisi masyarakat terdampak dan masyarakat juga dapat menggunakan air dengan bijak dalam kondisi darurat. Total distribusi air bersih hingga kemarin, sudah mencapai 7,41 Juta liter air bersih.

Penyaluran bantuan dilakukan sejak 1 September 2023 lalu. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menambahkan, bahwa satu desa yang dihentikan suplai airnya di Desa Kalirejo karena sudah dilakukan pengeboran. Sedangkan dampak terluas masih berada pada belasan desa di Sumawe. Salah satunya Sumberagung.

“Di Sumberagung dan Kedungbanteng hampir satu desa,” kata Sadono. Pihak BPBD, kata dia, tidak bisa distribusi tiap hari di titik yang sama. Sebab distribusi haris dilakukan bergiliran dengan armada yang belum memenuhi keseluruhan. Hal itu terjadi meski sudah mengajukan bantuan ke beberapa pihak.

Sadono berujar, ada beberapa titik yang dulunya mengalami kekeringan dan sekarang tidak terjadi. Faktor yang turut mempengaruhi yakni dibangunnya SPAM di beberapa titik. Selain berkurangnya ketersediaan air untuk konsumsi, dampak lain juga pada sektor pertanian di desa. Salah satunya di Desa Kedungbanteng. (tyo/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img