MALANG POSCO MEDIA – Kejutan akhirnya terjadi di hari terakhir babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023. Tim unggulan Inggris U-17 harus tersingkir di perdelapanfinal setelah ditumbangkan Uzbekistan U-17 dengan skor tipis 2-1 dalam laga yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Rabu (22/11) kemarin. Tim berjuluk White Wolf pun kini menjadi wakil terakhir zona Asia yang melaju ke delapan besar.
Sebelum kejutan yang dibuat Uzbekistan, laga 16 besar selalu berakhir sesuai prediksi. Tim-tim besar yang diunggulkan melaju. Mulai dari Brasil, Spanyol, Jerman, Mali, Argentina dan Maroko. Mereka masing-masing menyingkirkan Ekuador, Jepang, Amerika Serika, Meksiko, Venezuela dan Iran.
Lantas di hari terakhir kemarin, menyisakan Inggris yang tercatat sebagai tim yang paling produktif selama babak penyisihan dan sempat menang dengan skor terbesar 10-0 atas Kaledonia Baru yang berhadapan dengan Uzbekistan. Sebagai negara yang lolos ke-16 besar melalui jatah tim peringkat tiga terbaik, tentunya Lakyle Samuel dkk adalah tim yang tidak diunggulkan.
Apalagi dalam enam laga fase knock out sebelumnya, tak ada wakil peringkat tiga terbaik yang melaju. Meksiko, Jepang, dan Iran telah tersingkir. Bintang muda dari klub Premiere League seperti Manchester City, Chelsea, Arsenal, Manchester United hingga Southampton, kesulitan menembus ketatnya pertahanan pemain belia Uzbekistan yang 100 persen masih berkarier di negaranya.
Uzbekistan yang tidak diunggulkan di luar dugaan bisa unggul cepat atas Inggris pada menit keempat. Gol ini bermula dari bola muntah tendangan Lazizbek Mirzaev yang tidak sempurna ditepis kiper Tommy Setford. Bola muntah bergerak liar ke arah gawang dan Amirbek Saidov bisa memenangi duel udara dengan pemain lawan untuk menggetarkan gawang Inggris.
Inggris mencoba merespon gol cepat yang dicetak Uzbekistan. Sejumlah tekanan dilancarkan para pemain Inggris untuk mencetak gol penyama kedudukan. Namun sayang, kedisiplinan pemain Uzbekistan membuat Setford dkk kesulitan.
Baru pada menit 36 anak asuh Ryan Garry bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Setelah berkali-kali nenyerang, umpan terobosan Chris Rigg mengarah ke Joel Ndala yang dengan tenang melepaskan tembakan ke tiang jauh yang memperdaya Muhammad yusuf Sobirov.
Setelah skor imbang, Inggris setidaknya memiliki dua kesempatan emas melalui Matty Warhurst. Namun tak ada gol tercipta lagi, skor 1-1 bertahan sampai jeda.
Di babak kedua, Inggris masih tampil menyerang. Hanya saja, Uzbekistan yang banyak menunggu di area sendiri akhirnya memanfaatkan kelengahan pemain Inggris. Berada dalam tekanan, satu kesempatan menyerang berbuah tendangan bebas tepat di depan kotak penalti. Uzbekistan memanfaatkan peluang tersebut dan bisa kembali unggul 2-1 pada menit ke-67. Tendangan bebas indah dari kapten tim Lazizbek Mirzaev bersarang ke sudut gawang tanpa mampu diantisipasi Setford.
Skor tersebut bertahan sampai usai, termasuk ketika ada drama jelang akhir laga dengan dikartu merahnya pelatih Uzbekistan U-17, Jamoliddin Rakhmatullaev. Wasit Selvin Brown asal Honduras memberikan kartu merah kepada sang pelatih karena dinilai melakukan provokasi. Gara-garanya Rakhmatullaev menendang bola yang sudah keluar dari lapangan di depan pemain Inggris, Jayden Meghoma.
Rakhmatullaev yang sebelumnya mendapat peringatan dari wasit pun akhirnya diusir. Hal itu membuat Uzbekistan melaju ke perempat final tanpa didampingi pelatih.
Asisten Pelatih Timnas Uzbekistan U-17, Anvar Rakhimov mengatakan mereka bersyukur bisa melaju ke babak selanjutnya meski melakoni laga yang berjalan begitu sengit. Menurut dia lawan bermain bagus, tetapi timnya mampu menunjukkan penampilan baik.
“Kami bekerja keras selama persiapan dan kami percaya dengan kemampuan satu sama lain selama pertandingan. Tapi memang hasil ini harus kami bayar mahal. Pasalnya peran pelatih sangat penting buat kami. Kini, kami harus mencari jalan untuk mengatasinya,” ujarnta.
Dirinya ini membuat situasi sulit dan mempengaruhi mental pemain untuk laga selanjutnya, tapi dia menegaskan tim akan berusaha keras di perempat final. Kerja keras dalam persiapan dinilainya yang akan menjadi penentu.
Sementara itu, penyerang Uzbekistan U-17, Amirbek Saidov menuturkan jika kepercayaan diri pemain kian meningkat sejak mereka menahan imbang 2-2 salah satu tim favorit Spanyol di laga terakhir fase grup. Saat itu, Uzbekistan sempat tertinggal dua gol. Namun mereka mampu menyamakan skor sehingga peluang lolos ke babak knockout pun kembali terbuka. Menurut dia permainan mereka menjadi lebih baik dan mengalir di laga ini.
“Kepercayaan kami meningkat setelah hasil di fase grup. Apalagi setelah bisa menahan imbang Spanyol. Di laga ini kami hanya menjalani apa yang telah dipersiapkan pelatih, dan percaya dengan kemampuan kami sendiri,” kata Saidov.
“Tentu hasil ini menjadi sejarah bagi sepak bola kami. Kami sangat bangga dan akan mencoba meneruskannya. Kami ingin melangkah sejauh mungkin di ajang ini,” ujarnya.(ley/lim)