Malang Posco Media-Taman Nasional Sebangau atau Sebangau National Park merupakan salah satu taman nasional yang berada di Pulau Kalimantan. Taman nasional ini masuk wilayah Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangkaraya. Taman Nasional Sebangau berada di tengah-tengah hutan rawa gambut.
Taman Nasional Sebangau menjadi surga untuk berbagai jenis flora dan fauna. Ada beragam jenis tumbuhan dan satwa yang dapat dijumpai di taman nasional ini. Salah satunya orang utan.
Beberapa waktu lalu Siska Sayekti, wanita asal Kota Batu bersama saudaranya berempat berlibur ke Kota Palangkaraya. Selain berlibur juga menjenguk kakaknya yang sedang sakit dan sudah puluhan tahun menetap dan menikah dengan orang Dayak. Tentu saja kesempatan ke Kalimantan Tengah ini disempatkan mengunjungi Taman Nasional Sebangau.
“Rencana awal mau membawa mobil dan naik kapal. Namun setelah dipikir-pikir lagi dan melakukan survei ternyata harganya cukup mahal dan lebih lama. Jadi akhirnya kami putuskan naik pesawat dari Surabaya ke Banjarmasin terlebih dahulu karena ingin melihat pemandangan dari Banjarmasin ke Palangkaraya. Kami dijemput keponakan,” katanya kepada Malang Posco Media.
Ia memperkirakan jarak Banjarmasin ke Palangkaraya tidak terlalu jauh seperti Malang –Surabaya. Ternyata memakan waktu sekitar empat jam apalagi jalannya tidak mulus. Pemandangan hanya hutan dan rumah-rumah kayu seperti di pelosok desa. Di tengah perjalanan sempat makan ikan patin.
Setiba di Palangkaraya sudah malam dan capek serta hawanya cukup panas. Beruntung di rumah ada AC . Keesokan pertama kali mengunjungi Pasar Kahayan beli ikan patin yang masih segar dan masih hidup.
Beberapa tempat yang dikunjungi diantaranya Taman Nasional Sebangau tempat konservasi orang utan. Ke tempat wisata ini harus sewa perahu perahu kecil atau skyboat.
“Di perahu itu tidak ada pelampung, jadi takut apalagi diantara kami ada yang tidak bisa berenang,” katanya.
Ke Taman Nasional ini, tidak semua orang yang berkunjung bisa lihat orang utan . “Kebetulan kami bertemu beberapa orang utan. Ada yang gendong anaknya, makan di atas pohon. Lucu sekali. Pemandangannya bagus sekali. Cuma agak takut karena tidak pakai pelampung,” kenangnya.
Menurutnya Taman Nasional Sabangau ini cantik sekali dan alami. Selain itu suasanya sangat sepi.
“Tempat lagi yang dikunjungi sempat beli durian kuning dan durian kerampungan. Sayang waktu itu tidak lagi musim durian. Harganya kalau lagi musim bisa Cuma Rp 5 ribu. Waktu itu sekitar Rp 15-20 ribu. Selain durian di pinggir-pinggir jalan juga jualan buah hutan,” pungkasnya. (jon)
