.
Sunday, December 15, 2024

Berhati-hati Saat Jual Laptop dan HP Lama, Potensi Bahaya yang Harus Diperhatikan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Ketua Tim Insiden Siber Sektor Keuangan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Sandromedo Christa Nugroho menjelaskan mengapa lebih baik tidak menjual gawai lawas seperti laptop, ponsel, dan perangkat lain yang sudah tidak terpakai.

“Saya menyarankan ke masyarakat kalau misalkan memiliki laptop bekas, HP bekas, itu lebih baik jangan dijual, lebih baik dibiarkan hingga rusak,” kata dia ditemui di Jakarta, Kamis (30/11).

Saran tersebut disampaikan karena nampaknya pihak yang tidak bertanggung jawab dapat dengan mudah mengambil data dan informasi yang masih tersimpan dalam berbagai jenis perangkat elektronik, bahkan jika data tersebut sudah dihapus.

Sandromedo menjelaskan bahwa proses pemulihan atau recovery data masih dapat dilakukan pada perangkat elektronik, meskipun data tersebut sudah dihapus dari bak sampah (trash bin) atau riwayat data terhapus pada ponsel.

Ia menjelaskan, sejatinya terdapat dua jenis memori pada elektronik, yakni memori volatile, dan memori non-volatile.

Memori volatile merupakan jenis memori dalam komputasi yang membutuhkan daya untuk menyimpan informasi yang disimpan, seperti memori jangka pendek (random-access memory/RAM). Data yang tersimpan pada RAM akan tidak aktif atau hilang ketika gawai tersebut mati.

Sementara memori non-volatile merupakan memori yang datanya dapat ditulis serta dihapus, namun data akan tetap ada walaupun gawai dalam kondisi mati serta tidak membutuhkan daya.

“Karena ada memori-memori yang sifatnya bisa jadi metadata, itu kita bisa lakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan teknik digital forensik, dan ada data yang bisa dipulihkan, meski kemungkinan tidak 100 persen data terbaru,” Sandromedo menjelaskan.

Jika seseorang membutuhkan dana dari gawai lawas tersebut baik untuk darurat, maupun untuk menggantinya dengan gawai yang lebih baru, Sandromedo menyarankan untuk menjualnya namun mengambil hard disk yang tersemat pada gawai. Hal ini untuk menghindari risiko data pribadi dimiliki oleh orang lain.

“Kami sarankan memori memang diambil dulu sebelum dijual, seperti hard disk, atau tukar dengan hard disk lain, namun kalau misalkan memang bisa, baiknya tidak usah dijual daripada ruginya lebih banyak nanti,” tambahnya. (ntr/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img