MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Malang terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, data per September menunjukan adanya peningkatan penggunaan QRIS di Wilayah kerja BI Malang.
Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Dedy Prasetyo peningkatan tersebut terjadi baik dari sisi volume transaksi maupun nominal transaksi. Jika ditinjau dari sisi volume transaksinya, terjadi peningkatan sebesar 5,27 persen mtm, sementara dari sisi nominal mengalami peningkatan sebesar 0,66 persen mtm.
“Terjadinya kenaikan penggunaan QRIS di wilayah kerja BI Malang karena semakin meningkatnya awareness dan literasi masyarakat terkait pembayaran digital. Selain itu, banyaknya merchant yang sudah menyediakan kanal pembayaran non tunai membuat masyarakat mempunyai alternatif pembayaran lain yang lebih praktis dan mudah,” terangnya.
Di sisi lain dukungan dari pemerintah daerah juga turut serta menyumbang peningkatan dari penggunaan QRIS ini. Alternatif pembayaran dengan menggunakan non tunai telah disediakan oleh pemerintah daerah, khususnya dalam pembayaran pajak dan retribusi.
“Sehingga kini masyarakat dapat dengan mudah melakukan pembayaran pajak dan retribusi daerah dengan menggunakan QRIS ini. Untuk jumlah volume transaksi QRIS pada September 2023 di Wilayah Kerja BI Malang mencapai 2.620.233 transaksi,” imbuhnya.
Dilanjutnya, dari banyaknya penyumbang penggunaan transaksi QRIS tersebut, sektor paling banyak yang menerima transaksi QRIS berasal dari Unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Meskipun sudah banyak yang menggunakan QRIS, namun Dedy menegaskan bahwa transaksi tersebut tidak akan menghapuskan pembayaran tunai.
“Adanya QRIS dalam sistem pembayaran bukan ditujukan untuk mengganti seluruh pembayaran tunai menjadi pembayaran dengan QRIS. QRIS sendiri merupakan salah satu alternatif pembayaran non tunai kekinian yang memiliki banyak manfaat dan kemudahan dalam pembayarannya,” ujarnya.
Selama penggunaan QRIS, ternyata masih terdapat beberapa kendala yang kerap ditemukan di masyarakat. Beberapa kendala tersebut diantaranya terkait dengan tidak masuknya transaksi yang telah dilakukan ke rekening merchant sampai dengan notifikasi pembayaran yang tidak terbaca.
“Terdapat beberapa kendala yang ditemui masyarakat saat melakukan pembayaran dengan menggunakan QRIS, seperti pembayaran tidak masuk ke rekening merchant, tidak mendapatkan notifikasi hasil transaksi pembayaran, dan gagal saat melakukan pembayaran dengan QRIS. Namun semua kendala tersebut dapat diatasi,” jelasnya.
Beberapa tindakan yang dilakukan atas permasalahan tersebut diantaranya dengan mengadukan permasalahan kepada PJP atau bank bersangkutan, dan apabila tidak terdapat solusi maka permasalahan yang dihadapi tersebut dapat diadukan kepada Bank Indonesia untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti. (adm/aim)