Kompetensi unggul calon generasi emas tentu menjadi sebuah indikator utama agar masa depan bangsa ini terjamin dan terbebas dari keterpurukan. Untuk membangun dan menyiapkan generasi emas tidak mungkin dilakukan secara instan dalam waktu singkat. Penyiapan kompetensi harus diimbangi dengan karakter unggul generasi emas. Maka kehadirannya pada periode 2045 benar-benar harus sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa ini untuk menjadi bangsa besar yang utuh baik secara fisik maupun psikis.
Menjadi sebuah negara besar dengan masyarakat madani akan tercapai dengan landasan generasi yang kokoh. Namun semua persiapan yang dilakukan harus tetap memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kearifan lokal sebagai dasar pengembangannya. Tentu saja beragam latar belakang budaya dan kearifan lokal akan menjadi tantangan menarik bagi semua pihak yang berkompeten dalam penyiapan generasi.
Beragam latar belakang kearifan lokal tentu saja akan memperkaya dan memperkuat kehadiran generasi emas 2045. Semakin kaya dengan beragam kompetensi dan keterampilan yang merupakan perwujudan dari kearifan lokal, akan semakin mempertajam ujung tombak pembangunan bangsa ini.
Menjadi negara maju memang merupakan impian bagi suatu bangsa. Namun untuk dapat mewujudkan mimpi menjadi suatu negara maju bukan merupakan hal yang mudah. Banyak hal harus dipersiapkan secara sungguh-sungguh.
Secara dini generasi penerus yang akan memimpin negara ini harus benar-benar dipersiapkan dengan layak baik secara fisik, psikis, maupun kompetensinya. Dengan generasi yang benar-benar mapan dalam segala hal, maka kemungkinan pencapaian Indonesia Emas 2045 akan terwujud.
Perbaikan bangsa di segala lini adalah bentuk tanggung jawab mutlak seluruh warga negara. Keikutsertaan dan partisipasi aktif kita dalam membangun bangsa bisa diwujudkan dalam berbagai cara sesuai dengan bidang masing-masing.
Dalam bidang pendidikan, tanggung jawab mendidik dan mempersiapkan peserta didik untuk menjadi unggul sebagaimana tuntutan kompetensinya merupakan hal yang paling dekat dan dapat dikatakan berada pada garda depan pembangunan negeri ini. Tentu saja semua hal yang dilakukan sebagai seorang pendidik tidak boleh lepas dari semua ketentuan yang ditetapkan oleh undang-undang melalui kurikulum yang berlaku.
Dalam hal ini Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan untuk melakukan upaya penyiapan pembentukan generasi emas 2045. Hal ini tentu saja akan memberikan kemudahan bagi para pendidik untuk berimprovisasi tentang cara-cara terbaik dan paling tepat dalam pembelajaran dan penyiapan generasi yang mapan dan tangguh.
Selanjutnya yang seharusnya menjadi fokus kajian adalah pemanfaatan kearifan lokal agar benar-benar bisa menjadi salah satu bagian kompetensi penting dalam mewujudkan pencapaian generasi emas. Kearifan lokal dengan beragam karakteristiknya harus dikaji dengan penuh kesungguhan.
Banyak potensi dalam bentuk kearifan lokal yang bisa dikembangkan menjadi sumber daya unggul sekaligus menjadi bekal kompetensi dalam mengembangkan Indonesia Emas. Setiap daerah sangat mungkin mempunyai sumber daya unggul baik yang sudah dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat maupun yang belum digali untuk dimanfaatkan.
Jika semua potensi ini bisa dikembangkan dengan serius maka tidak mungkin terjadi ketimpangan dan perbedaan yang terlalu dalam berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Namun masalah yang sedang kita hadapi adalah bentuk, teknik, dan upaya untuk memaksimalkan hal tersebut.
Berkaca bahwa generasi emas 2045 harus mempunyai banyak kecakapan hidup untuk bisa tetap eksis mengikuti pergerakan dan perubahan yang semakin menggila dalam segala hal, maka menyiapkan mereka untuk bisa memanfaatkan potensi daerah menjadi sangat urgen.
Mengingat pentingnya hal ini, maka bidang pendidikan sebagai garda paling depan penyiapan generasi bangsa ini harus bisa dan berani mengambil langkah strategis. Ketepatan langkah yang diambil akan sangat berdampak pada kemapanan kompetensi sesuai dengan kondisi yang akan terjadi pada masa sekitar 2045. Kurikulum Merdeka sebagai salah satu bentuk penyikapan terhadap perubahan dan kekinian menjadi media yang sangat tepat untuk proses penyiapan kompetensi keunggulan sesuai dengan kearifan lokal yang ada. Dengan demikian sangat tepat jika para pendidik benar-benar bisa merealisasikan semua program sebagaimana yang telah digariskan dalam kurikulum.
Secara teknis penguatan kearifan lokal bisa dilakukan melalui berbagai bidang kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya. Di bidang bidang pendidikan melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Kurikulum Merdeka, sekolah dapat mengintegrasikan tema-tema kearifan lokal dalam pembelajaran.
Di sisi lain sekolah dengan program Double Track juga dapat mendekatkan keterampilan hidup (life skill) yang benar-benar sesuai dengan pengembangan dan penguatan kearifan lokal masing-masing daerah. Sementara itu dalam kehidupan yang lebih riil, masyarakat juga harus dapat membantu dengan mengikutsertakan atau memberi kesempatan kepada siswa untuk bergabung dalam kegiatan kearifan lokal. Kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan masyarakat akan menjadi ujung tombak keberhasilan semua perencanaan dan penyiapan generasi bangsa ini.
Berdasarkan kajian ilmiah, Njatrijani (2018) menyatakan bahwa kearifan lokal merupakan fenomena luas dan komprehensif dengan ruang lingkup yang cukup banyak dan beragam sehingga sulit dibatasi oleh ruang. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan kearifan lokal lebih menekankan pada tempat dan lokalitas dari kearifan tersebut.
Dengan demikian kearifan lokal tidak harus merupakan sebuah kearifan yang telah diwariskan secara turun-menurun dari generasi ke generasi. Kearifan lokal bisa dibentuk berdasarkan kondisi yang terdapat di lokal atau daerah tertentu. Memperkuat kearifan lokal sebagai bentuk kompetensi keunggulan sebuah generasi pada akhirnya akan menjadi sebuah norma baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Norma baru yang secara kontinu harus dipupuk dan ditanamkan menjadi karakter luhur generasi bangsa agar tetap eksis menjadi sebuah bangsa yang besar. Pada akhirnya eksistensi sebuah bangsa yang besar karena kompetensi dan karakter unggul generasinya, menjadi sebuah rumusan atau indikator penting pada zaman yang penuh dengan percepatan, perubahan, dan dinamika ini.(*)