.
Thursday, December 12, 2024

Ngos-Ngosan Menapaki 818 anak tangga, Puas di Puncak Padar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Wartawan Malang Posco Media Explore Labuan Bajo

Setelah menjelajahi Gua Batu Cermin, wartawan Malang Posco Media Miftakhul Huda berlayar menuju Pulau Padar, Selasa (28/11). Ini pulau yang ikonik, jika tak ke Padar bisa dianggap belum ke Labuan Bajo.

Berangkat dari Hotel Jayakarta Labuan Bajo, Pukul 06.00 WITA. Saya dan rombongan tak sarapan di hotel, langsung bergegas. Pasalnya sudah kesiangan.

Perjalanan dari hotel ke Pelabuhan Marina Labuan Bajo memakan waktu 20 menit. Kata pemandu wisata, kami sudah telat. Seharusnya pukul 06.00 WITA sudah berada di pelabuhan. Jarak tempuh dari pelabuhan dengan Pulau Padar sekitar 1,5 jam. Tepat pukul 06. 30 WITA rombongan berangkat.

Tak menikmati sarapan di hotel merupakan pilihan tepat. Kenikmatan kami jauh lebih nikmat sarapan di atas speed boat dengan pemandangan keindahan laut dan pulau pagi hari.

Lautnya biru dan tenang membuat kamera HP saya otomatis terbuka. Ingin mengabadikan momen yang belum tentu dua tahun ke depan ke sini lagi.

Sepanjang berlayar, kami melewati beberapa pulau yang sangat indah. Suara burung camar yang terdengar dari kejauhan, semakin menambah rasa penasaran terhadap lokasi wisata. Tampak juga sejumlah kapal pinisi   menuju arah yang sama. Pulau Padar. 

Bulan November – Desember merupakan bulan yang tepat untuk wisata ke Labuan Bajo. Ombak tidak besar, air laut tenang. Memasuki bulan Januari  hingga lebaran tahun depan diprediksi ombak besar dan sepi pengunjung. Informasi tersebut saya dapatkan dari pemandu wisata kami Ashabul Kahffi. Ia asli  Sukun Kota Malang.

Setelah 1,5 jam berlayar, rombongan kami sudah sampai. Tidak lupa, tangan dan wajah saya olesi sun cream yang dibekali istri. Hawa panas yang melebihi panasnya Surabaya ini cukup sangat menyengat. Orang Surabaya asli juga pada “sambat”.

Dari kejauhan, Pulau Padar sudah banyak didaki para wisatawan. Untuk naik ke Puncak Padar, tiket wisata lokal cukup Rp 5.000 dan Rp 150 ribu untuk wisatawan asing.

Saya  bergegas mendaki ke puncak Pulau Padar yang tingginya sekitar 400 Mdpl. Kesalahan saya sebelum naik adalah tanpa pemanasan lebih dulu. Pulau Padar ini memiliki lima pos dengan 818 anak tangga. Bagi saya, yang tidak pernah mendaki, ini sangat tinggi.

Di pos pertama, tidak ada kendala. Saya berhasil melewatinya. Dari sini sudah kelihatan keindahan Pulau Padar dan sudah bisa  berfoto dengan background Gunung Padar, seperti di gambar uang pecahan 50 ribu.

Setelah berfoto ria, lanjut menuju Pos 2 yang anak tangganya agak lebih miring dari tangga pos pertama. Di tengah perjalanan menuju Pos 2, napas saya sudah berat. Saya istirahat sejenak. Dua botol air mineral yang saya bawa dari speed boat, menjadi penyelamat. Saran saya, jika ingin ke sini, selalu bawa air minum lebih.

Lima menit saya istirahat di Pos 2. Topi yang saya pakai tidak mampu menutupi teriknya matahari, padahal baru pukul 08.00 WITA, panasnya seperti jam 12 siang. Apalagi di  Puncak Padar rumput mengering dan jalan berdebu, semakin menambah kegersangan. Tapi, keresahan itu diobati pemandangan yang sangat indah di setiap posnya.

Lanjut menuju Pos 3. Panasnya matahari membuat kepala saya agak pusing dan istirahat sejenak di Pos 3. Banyak rombongan kami yang mengeluh dengan panasnya Pulau Padar. Terutama para perempuan. Tapi mereka tetap melanjutkan pendakian. Panas dan capek kalah dengan spot foto yang ada di puncak (Pos 5).

Tidak lupa, di Pos 3 juga mengabadikan momen. Beberapa rombongan kami yang sudah naik duluan mulai turun bergantian. Mereka bilang, di Pos 5 pemandangannya lebih bagus lagi. Semakin menambah penasaran saya dengan Puncak Padar.

Dari Pos 3, lanjut menuju Pos 4 dengan mendaki perlahan. Jalur Puncak Padar semakin sulit. Kemiringan jalur hingga 45 derajat. Harus bergantian dengan yang naik dan turun.

Di Pos 4, saya istirahat sebentar, air yang saya bawa mulai menipis. Tidak lupa, tetap foto -foto walaupun makin ngos-ngosan, lelah dan keringat semakin mengucur.

Dari atas, saya disuruh segera naik Pos 5, sudah ditunggu beberapa teman dari rombongan untuk  foto bersama.

Sampai di Pos 5, pemandanganya sangat luar biasa, indah. Benar kata beberapa wisatawan yang sudah naik sampai puncak. Pemandangan dan keindahan Pulau Padar terlihat sangat jelas dari puncak. Momen ini tidak saya lewatkan dengan mengabadikan foto sebanyak mungkin. Kata orang : Belum ke Labuan Bajo, jika belum ke Puncak  Padar. (hud/van/bersambung)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img