MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Bencana banjir kembali terjadi di daerah Aliran Kali Paron, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jumat (8/12) sore. Akibat melubernya air Kali Paron sekitar puluhan rumah terendam banjir sekitar 30 cm.
Selain itu, jalan yang dilalui Kali Paron terendam setinggi lutut orang dewasa. Bahkan arus luapan air yang ke jalan mengalir cukup deras, hingga luapan air masuk ke rumah warga dan jalan tersebut membawa material lumpur, kayu dan sampah.
Kepala Desa Bumiaji, Edy Suyanto mengatakan, kejadian banjir di wilayahnya tersebut sebenarnya sudah menjadi langganan setiap tahun. Banjir terjadi setiap intensitas curah hujan tinggi. “Setiap curah hujan tinggi selalu terjadi banjir. Sehingga setiap musim hujan selalu banjir. Namun ini yang paling parah,” kata Edy kepada Malang Posco Media saat berada di lokasi banjir Jumat (08/12) sore kemarin.
Ia menerangkan, terjadinya banjir karena sodetan dari Kali Paron menuju sungai Brantas terlalu kecil. Sehingga, saat hujan deras sungai Paron tidak bisa menampung air yang menyebabkan air meluap ke jalan dan membanjiri rumah warga. “Sebenarnya untuk menangani banjir langganan di Dusun Beri harus membongkar atau melebarkan sodetan arah ke sungai Brantas dari Kali Paron. Sehingga, aliran air bisa leluasa saat hujan deras,” bebernya.
“Ini sebenarnya sudah kami ajukan ke Pemkot Batu lewat Musrenbang, tapi tidak pernah direalisasikan. Jadi, kami berharap Pemkot Batu bisa memperhatikan kejadian ini,” imbuh Edy Jabo sapaan akrabnya.
Sementara itu salah satu warga yang rumahnya tergenang air, Yogi Eka Chalid warga Dusun Beru, Desa Bumiaji juga menyampaikan hal yang serupa. Di mana rumah yang ia tinggali terendam air sekitar 30 Cm. “Kami harap ada penanganan prioritas dari pemerintah. Karena banjir yang terjadi di wilayah Dusun Beru terjadi setiap tahun. Jika ini terus terjadi maka akan merugikan masyarakat yang ada di Beru,” bebernya.
Bahkan akibat banjir yang terjadi setiap tahun, masyarakat yang memiliki pertanian bunga dan buah merugi puluhan juta, termasuk Yogi. “Tahun lalu saja akibat banjir saya rugi sekitar Rp 50 juta. Karena ada 50 batang jeruk siap panen hilang diterjang banjir,” ungkapnya.
Diketahui banjir terjadi sejak pukul 14.00 WIB dan surut pukul 15.00 WIB. Dalam pembersihan material banjir dilakukan warga dibantu BPBD, Damkar dan Tim Gabungan lainnya seperti TNI dan Polri. (eri/udi)