MALANG POSCO MEDIA – Menyambut libur natal dan tahun baru (Nataru), Pemkab Malang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) mengimbau pelaku wisata untuk melakukan beberapa persiapan. Hal tersebut disampaikan melalui surat edaran (SE) khusus persiapan Nataru. Di antaranya, pelaku wisata diimbau melakukan persiapan perbaikan fasilitas hingga mengadakan event untuk menarik wisatawan.
“Yang jelas, ketika Nataru itu diperkirakan jumlah kunjungan naik. Yang kami lakukan membuat SE yang disampaikan ke masing-masing pengelola untuk mempersiapkan diri atas membludaknya kunjungan,” kata Kepala Disparbud Kabupaten Malang Purwoto.
Ia memberikan penekanan pada persiapan yang berfokus utama pada keamanan dan kenyamanan. Terlebih, akhir tahun masih merupakan musim penghujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Sehingga diperlukan berbagai bentuk antisipasi. Purwokto berujar, masalah kecil seperti mandi cuci kakus (MCK) juga harus menjadi perhatian serius. Sebab, peningkatan kunjungan juga akan selaras dengan kebutuhan fasilitas dasar.
“Misalnya padasalah satu destinasi saat hari biasa pengunjung hanya seratus orang perhari, di libur Nataru, itu bisa membludak seribu pengunjung. Maka MCK-nya harus cukup. Entah itu permanen, atau pengadaan semi permanen,” tutur Mantan Camat Wajak itu.
Selain itu, dia menambahkan, selain persoalan sarana dan prasarana (Sarpras), Purwoto juga meminta untuk menyiapkan kuliner. Karena beberapa tempat wisata yang jauh dari keramaian umum itu dibutuhkan kuliner. Bahkan, tambah dia, penginapanpun juga harus disiapkan.
“Syukur kalau di malam tahun baru ada event tipis-tipis karena sebagian orang pengen bermalam tahun baru di tempat wisata itu. Jadi harus dipersiapkan,” katanya.
Event atau agenda tahunan yang dimaksud, akan dikomunikasikan dengan Disparbud untuk dipromosikan. Sejumlah tempat wisata telah dicek untuk mempersiapkan diri baik dari segi fasilitas, wahana baru, sampai pada renaca event selama libur Nataru. Diperkirakan wisatawan lokal akan banyak memadai destinasi wisata murah yang bisa dikunjungi keluarga sebagai alternatif. (tyo/bua)
