MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Calon lawan Arema FC di pekan 23 BRI Liga 1 2023/2024 mendatang mendapatkan sorotan dari pelatih Rahmad Darmawan. Tim Barito Putera memiliki pekerjaan rumah untuk mengontrol emosi dan mengurangi kesalahan tidak penting yang berakibat fatal di dalam pertandingan.
Hal ini pun terjadi saat Laskar Antasari tumbang di markas Madura United. Kalah dengan skor 1-4, bahkan menjadi catatan kekalahan terbesar Barito Putera di musim ini.
“Itu rekor kekalahan terbesar musim ini. Evaluasi buat saya sebagai penanggung jawab semuanya. Tapi penting pemain menyadari untuk tetap mengontrol dan mengendalikan diri sendiri,” kata Pelatih Barito Putera Rahmad Darmawan.
Pria yang kerap dipanggil RD ini mengaku kecewa karena pemain terpancing emosi sejak lawan mendapatkan penalti di pertengahan babak kedua. “Kami buat kesalahan yang tidak penting dan diawali dari emosi. Kami tak bisa mengendalikan diri,” tambahnya.
Saat lawan Madura United yang sejatinya dalam trend negatif, bek Barito Putera Renan Alves melakukan protes secara berlebihan yang berujung mendapatkan kartu merah. Lantas, serelah bermain dengan 10 pemain pertahanan tim terlihat longgar.
“Timbul emosi itu dan sangat disayangkan. Terpancing emosi, akan selalu rugi. Itu bisa terjadi dan harus siap sebagai pesepak bola,” tutur pelatih berlisensi AFC Pro itu.
“Ketika tidak puas, protes wasit. Kemarahan itu buat hilang konsentrasi. Seharusnya kami bijak, fokus mengendalikan permainan dan tetap tenang walaupun ada kesalahan wasit,” imbuhnya.
Kontrol emosi sendiri sebelumnya juga menjadi PR bagi calon lawan Barito Putera di pekan ini. Arema FC sebelum berhasil menang atas Persis Solo, juga harus tumbang karena kegagalan mengontrol emosi. Puncaknya ketika melawan Bali United, playmaker Ariel Lucero melakukan personal foul, pelanggaran di luar permainan yang membuat wasit tak ragu mencabut kartu merah dari sakunya. Padahal, saat itu Arema FC dalam kondisi mengejar ketertinggalan gol dengan kedudukan 2-3. (ley)